SERPIHAN CERMIN RETAK 4
SERPIHAN
CERMIN RETAK 4
Tung Widut
Semakin hari rasa penasaran kepada Yuandra semakin dalam. Meninggalkan rasa playboynya kepada
gadis-gadis lain. Selera makan pun menjadi menurun. Pkirannya selalu dipenuhi
Yuandra, Yuandra dan Yuandra. Ingin mendekati Yuandra walau harus perjuangan
yang tak mudah.
Hari demi hari Pak
Carlos semakin menyendiri. Nomor-nomor
teman wanitanya banyak yang dihapus.
Sudah tak lagi ingin chat seperti biasanya. Sekarang dia suka melihat status
temannya. Berharap di antara status itu
Yuandra menuliskan sesuatu di
dindingnya. Melihat status teman-temannya dia semakin iri dengan kebahagiaan
yang dipamerkan. Teman-temannya tertawa bersama keluarga. Menjadikan dia sering
menelepon ibu dan kakanya.
Malam yang sangat
menyenangkan. Suasana penuh bintang di atas langit. Membuat penghuni bumi
berpesta pora menikmatinya. Senyum riang
mengiri mereka berjalan-jalan. Merayakan kegembiraan dengan berjalan-jalandi Mall walau tanpa
belanja yang berarti. Sekarang
dia mengajak ibunya berjalan-jalan di sebuah Mall.
“Selamat malam
ibu, silakan mencoba produk kami yang
baru.” Terdengar suara SPG (Sales Promotion Girl)
menawarkan dagangannya.
Pak
Carlos tiba-tiba berhenti. Dipandanginya dengan jeli wajah SPG yang sekarang berada di hadapannya.
“Yuandra?”
Wajah
yang tertutup make up membuatnya seperti
putri kerajaan. Cantik SPG berada di hadapannya itu. Kelopak mata berwarna coklat keemasan dan semburat
warnanya biru. Garis mata yang tebal, bagian pipi merah tipis dan bibir seksi terbalut lipstik berwarna pink serasi
dengan seragamnya.
Yuandra
membalas pandanganya dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Sangat keren.
Memakai kaos ketat berwarna hitam Hugo B0ss
pres body dan celana lois jeans
yang sangat serasi.
“Yuandra
ya?” pak Carlos kembali menyebut nama
Yuandra untuk meyakinkan. Yuandra sendiri juga terperanjat melihat penampilan
pak Carlos yang sangat keren. Dia juga
meyakinkan kalau itu Pak Carlos.
“Pak Carlos? Oh maaf. Silahkan ibu mencoba produk
kamu yang baru.”
“Ini
Yuandra, Ma.” Pak Carlos memperkenalkan Yuandra
kepada ibunya.
“Iya,
saya mahasiswa pak Carlos.”
Dengan lihai Yuandra menawarkan produk-produk unggulan
dagangannya. Senyum manis dan bertutur kata halus. Menjelaskan keunggulan-keunggulan produk yang
cocok dengan usia mamanya pak Carlos. Mamanya pun kelihatan tertarik dengan
cara menawarkan barang dan cara bicara Yuandra menjelaskan.
Keterangannya sangat jelas dan tidak berkesan
memaksa sang pembeli.
Komentar
Posting Komentar