Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Dedaunan Basah

Gambar
  Dedaunan Basah Tung Widut Dedaunan pagi menggigil  di balut kabut Lebih tebal dari biasa Sisa hujan semalaman Pandangan  pada setetes embun Menggelantung pada ujung daun Hijau semakin  merayu Menghapus layu Angin terdiam Menikmati pagi sendu Langit membiru Menyatu

Benarkah Aku Berdiri

Gambar
  Tepatkah  Aku Berdiri Tung Widut Berdiri diantara  mereka Tanpa kata Menjelajah media Dari sekelompok tawa Di meja  kerja Membuka lembar demi lembar Pada kaca bercahaya  Tanpa ditemukan sepatah kata Bermakna meyebut nama Diam berkaca Sudah tepatkah aku berdiri Diantara kalian Para muda cekatan yang mampu berlari

Ada yang Tertinggal

Gambar
  Ada Yang Tertinggal Tung widut Disisi bilik hati Ada satu ruang tak tersentuh Dengan langkah meninggalkan Tanpa menunggu mentari bersinar Melaju  Menyusuri garis putih jalanan Jauh meninggalkan kamar bertebaran Diantaranya  sepertiga hati ada di sana Maafkan bukan ku tak sayang Maafkan bukan ku tak memilih Maafkan aku tak mampu berjuang Maafkan aku akan menggantinya Walau tak serupa #taman_safari_pasuruan #Ijen_suites 

Tangis Seorang Ibu

Gambar
  Tangis Seorang Ibu Tung Widut Tanpa mengerang Air mata mengalir Bibir bergetar Panggilan di ruang bk Tanpa selembar jawaban  Meratap kesalahan  Berjuta pertanyaan Kurang apa ibu Kubelikan yang kau pinta Aku harus bagaimana Agar kau rajin Segalanya jiwa raga Demi buah hati tercinta

Rembulan Pagi

Gambar
 Rembulan Pagi Tung Widut Langit biru menyambut pagi Terlihat bulan pasi Membumbungi di langit tunggi Tak ada yang mrnghagai Membayangkan cahaya sabit Garis sempurna malam tadi  Seperti dalam dogeng Berdampingan dengan beribu bitang Pagi pasikan rembulan Terlihat jelas dilangit biru Pada puncak langit Membiru

Rindu Karenamu

Gambar
 Rindu Karenamu Keriduan padamu Yang tak mampu tergantikan Sayangku yang termanis Jatuh cinta wajib bagiku Hanya dirimu Waktuku untukmu Mata hati telah buta Dengan rindu menggebu Bunga ditaman semerbak dirimu Burung di langit terbangkan cintaku Bulan semesta hatiku Matahari senyumu

Penari Kecil

Gambar
 Penari Kecil Tung Widut Penari kecil berlenggok Menerawang dalam senyum natural Tanpa makna Tak ada penghayatan Penari kecil melenggok Tak tahu dimana berpijak Arah pun seiring kaki melangkah Penari kecil berlenggok Suara dan gerak Tak seirama Indah dilihat Kelucuan

Senandung Embun Pagi

Gambar
 Senandung Embun Pagi Tung Widut Senyap sementara dalam balutan kabut Setelah adan berkumandang Sepi dalam temaram lampu jalanan Sayup mulai terdengar Merdunya ayat Allah dari toa surau Memecah  kabut dingin pagi Mata menggeliat semangat Menuju Tuhan yang telah menantinya Embun menemani saat menghamba

Nafas Pertama di Antara Rerumputan

Gambar
 Nafas Pertama di Antara Rerumputan Tung Widut Selamat pagi nafasmu Berhembus  di atas  rumput lapangan Menyulam jalinan cerita  setelah daun kering di tiup angin Melayang  jauh ke samudra pengabdian Selamat datang senyum manis Digerbang harapan menunggu tangan halus Belaian kasih  tanpa kata dan tanya Menjaga hati  tak perlu terluka Langkah dari bawah payung Rasa sayang  menggapai cita-cita sang putih abu-abu Ukur tangan kasih kepada mereka Sampai batas pintu dunia kerja

Rasa

Gambar
  Rasa Tung Widut Kegalauan datang dengan alasan Tiba saat yang mampu dibendung Tatkala langkah salah telah berujung Hanya mampu meratap kebodohan Ucapan maaf tak jua menghapus Sesal ada dalam lubuk hati Berandai waktu berbalik Mampu kah jua berlari menghindari Terbelenggu rasa Tak mampu dielakkan Menunggu rasa pudar Dalam kegalauan

Selamat Pagi Semangatku

Gambar
  Selamat Pagi Semangatku Tung Widut Pagi berkabut membalut jalanan Dingin terasa merasuk dari sela seragam Tanpa jaket semangat membelah jalan  Melaju di jalan terjal tak beraspal Rumput basah embun pagi Menyapa sepatu sederhana dengan senyuman Selamat pagi kawan Ucap ramah dengan ukuran tangan Pagi bersemangat Layat hp menyala dengan sederet soal Bibir mengeja tanpa suara Otak membuka memori demi lembar Terjawab sudah cerita kenakalan kemarin Tidak hanya  semangat Yang mampu menjawab semua soal

Sinar

Gambar
Sinar Tung Widut Sinar pagi datang  Pagi perlahan hilang di telan cahaya Begitu singkat embun menlambung tanpa  tanpa terlihat Sirna begitu saja Dedaunan semakin menjerit Tatkala mentari semakin meninggi Panas menyerang   Peluh mengucur tak henti Memuja matahari Rela datang dan pergi Setiap hari Aku memujamu untuk kebahagiaaku Aku mengharapmu untuk kehipanku Aku berterimaksih  untuk kedatanganmu Aku menyanjungmu untuk kepergiamu Sinarmu yang lembut Sinarmu yang hangat Sinarmu yang garang Sinarmu yang manja Sinar yang ku terima