Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Terjam Hati

Gambar
Terejam Hari Tung Widut Kata manis terucap dengan bibir yersenyum masyuk setiap irang yang mendengar Hati bertauta dalam ruang persahabatan Tetap hangat walau petir telah menyambar Hujan badai  sebagai hiasan  Kala dusta mengelabuhi keadaan Keujuran sirna bersama senja kelabu Bintang tak nampak dari hati Ruang persahabatan mulai runtuhdengan senyum semu Stau demi satu mebuka mata Memilah siapa yang hina  dari penghuninya Hanya kata Tuhan yang tak pernah berkilah Mengerti rasa yang bersemayam di hati tanpa rekayasa Sesuai apa yang diturunkan Kini  terkuah runtuhnya ruang persahabatan Saling rejam dengan tembakan kata Semua hai terluka Menganga mengeluarkan umpatan Terejam hati kini menghiasi  #pendemodinas1okt2021  

Jangan Lari dari Tuhan

Gambar
  Jangan Lari dari  Tuhan Tung Widut Derai air dari dari sudut mata Menguak misteri hati yang tersakiti Bisakah meredam dosa yang terlanjur di perbuat Sujud kan diri di sepertiga malam Rasa galau menumpang dihati sedih Tak ada lagi jalan  mendatar Angan melambung jauh tak tentu arah Mukena dan sajadah malam menemani Diatasnya raungkan doa sesal Mengapa aku tercipta dengan berlumur dosa Mereka selalu berlari di antara kedamaian Allah Dirangkul sayang tanpa setitik nila Bergelimang tanpa kurang Air matapun kering tak pernah ada Pengampunan  yang diharap Setiap langkah diubah sepertinya Agar Tuhan benar ada Di hari kita #nadaisadar 29042021

Memendam Rasa dalam Setiap Kata

Gambar
  Memendam Rasa dalam Setiap Kata Tung Widut Matahari tak selalu memberi sinar membakar Burung tak selalu berkicau indah Diri tak selalu benar Kata demi kata yang terucap Hantaman  kata yang selembut sutra Mengelabuhi hati iba Kala terhina Kesabaran tergaris jelas Kapan harus meluap  tak terkendali dengan ocehan Umpatan yang tak perlu terucap Kebodohan bukan menjadi alasan Bukan boneka yang fana kau jadikan perahan Jangan sampai bibir menghujat Seribu sakit di hati teriris janji Raga membalut rasa yang meluap Lihatlah mata menjadi jendela Busuk di hati tak bisa selalu ditutupi Hanya kebodohan sesaat yang tanpa sadar Ingin mengumpat melebihi kerasnya doa Setinggi matahari atau sekeras halilintar Untuk melumatkan bibir manis  memabukkan #daroini 29052021

Rekayasa Hidup

Gambar
  REKAYASA HIDUP Tung Widut     Nafas tertur telah diberikan Jangan pernah mendustai derap setiap hembusan Bukan menyucikan diri daro tong sampah tanpa cuitan Hanya seonggok harapan yang bisa memenggal  keingginan     Pandanglah hidup dengan hati terdalam Ada sebagian yang bukan nafasmu Akan menjadi racun pada setiap tutur kata Kebohongan membunuhmu pelan     Soal dosa jangan pernah dihitung Bukan ahli surga yang merindukan nirwana Jalam terang pun tak luput sandungan Apalagi meraup dengan tangan kotor yang dusta     Terlalu angkuh utnuk hidup sendiri Sedang Tuhan tak memberi langsung dari tangaNya Perantara orang yang kau anggap bodohpun bisa   Doa yag kau ucap dengan mukena putih Masih banyak  pengharapan dari selaksa berperih hati Jangan harap bermanis untuk menggangkatmu Mejadi seorang penguasa  yang menindas dengan kata halus     Luka hati yang disarakan Memaknai ucapan ungkap suara hati Maafkan bila kata memanaskan diri Terlalu dalam rasa sakit hingga kini     Bibirr manismu menj

Kebersamaan

Gambar
  Kerbersamaan  Istimewa Tung Widut Kala hari berhenti di satu warga Kesempatan bersama telah terwujud Dari sekian ratus hari terlewati sepi Ini istimewa Berkumpul bersama di satu meja Menonton tivi dengan cengkerama Bercerita tak ada ujung pangkalnya Ini Istimewa Ketika anggota keluarga lengkap tanpa   hampa Menikmati makan malam pinggir jalan Dibawah lampu temaram kota Ini istimewa Kala pergi bersama menikmati perjalanan Ikut sang ayah ke kantor di saat malam Ini istimewa Ketika membeli Sepasang kaos kaki murahan Memilih warna bersama saling  berpendapat Ini istimewa Kala sajadah digelar dengan tiga makmum di bekangnya Huruf Allah terucap seretak dari bibir kedamaian Dia yang Selalu Ada Tung Widut Hembusan nafas yang mulai menua Satu demi satu kemesraan terjalin Kebersamaan canda berbatas kasih sayang Rengekan manja di sela derai tawa Merindu kala saling jauh Dua butir mituara Mengkat kadih tak kan terlepas Tak hanya ujaran saya yang  meluncur dari bibir Pelukan selama hidup

Pentugraf Kali Ini

Gambar
 Daring Oh Daring Siapa Pusing? Tung Widut Corona bukan hanya cerita para dokter di rumah sakit yang menerima pasien dengan keluhan pusing, meriang, sakit hati, atau gemetar menahan sesuatu. Pusing. Mules, sakit hati, bibir  bengkak dialami bu Kamini di sudut  kelas.  Telesik bu Kamini menghasilkan beberapa catatan. Siswa tidak  konsentrasi dengan pelajaran. Gawai lebih asyiik digunakan main game, lihat you tube atau sebangsanya. Soal mengerjakan tugas bisa mencontoh teman yang sudah selesai duluan.  Kala terakhir deadline pengumpulan tugas, jurus kesaktian  Bandung Bondowoso  membuat seribu  candi dalam semalam  diterapkan. Tugas  semester ini  tuntas juga semalam.  Langkah santai percaya diri Dalboy memasuki gerbang sekolah. Rambut gondrong, mata panda, hem lusuh, sepatu tanpa ksos kaki menjadi  penampilan terkeren. Kedatangannya mengumpulkan tugas pada bu Kamini setelah beberapa kali di Wapri. "Loh *Le apa kamu tidak baca  file tugas yang saya berikan, ini kan tugas  semester l

Selamat Malam

Gambar
 Selamat Malam Tung Widut Umur lewat balita Tak tahu kapan memulai Yang dengar setiap malam tanpa terlewat Sambil mata berat tak lupa berucap Suara tak jelas  Hafal sudah dua kata di ucapkan Sebagai tanda ucapan perpisahan sementara Menuju peraduan berbeda Kala terjaga tengah malam Sebuah botol susu diterima Ucapan kembali terdengar dengan suara khas Serak sambil menutup mata Senyum selalu mengembang Mengingat betapa indah kata itu di ucapkan  Dalam tak berdayaan Selamat malam Selamat tidur Maafkan Malam Ini Tung Widut Pandemi membawa cerita Tiba-tiba dipaksa menjadi pintar Melaju berlari mengejar  kecanggihan Walau terseok  berlari sampai meraihnya Ternyata kita bisa Layar kaca canggih mempertemukan antar daratan Mendekatkan wajah dan hati yang menjadi sejalan Tangan tanpa terpaut bisa mengucapkan salam Malam ini bukti suatu persahabatan Bukan lagi penghalang Bukan lagi penghambat Bisa bersua dan saling mengucap maaf Saudarapun bertambah dengan sekejap Akrab tanpa jarak pemisah Saling

Hari Raya Istimewa

Gambar
 Menyimpan Rindu Tung Widut Takbir berkumandang menderu kan hati Makin teriris merejam di ulu Terbayang hijaunya bukit Mengelilingi surau kecil tempat mengeja  huruf Allah Sungai kecil telah mencatat Setiap kali lebaran tiba Para sejawat kembali berkumpul Menyucikan diri sebelum berbaris dibelakang imam Aliran air  kini berhenti  Diam tanpa catatan yang tertoreh Hanya membuih menanti Para pemudik yang dulu setia Kembali ke kampung halaman Tak terasa semua sepi Di tahun ini rindupun berhenti Berbalik arah sesuai  tangan polisi Yang berjaga di gerbang batas Tetap simpan rindu ini Bersama mukena putih  yang masih terbungkus rapi Sebagia hadiah buat sang ibu Merengkuh Rembulan Tung Widut Malam telah datang Lampu jalanan satu persatu menyapa Menerangi sisi gelap yang tak terelakan Cahaya temaram  bergeming Menyatu dengan alam langit hitam Bertabur bintang sejuta janji setia Manis terasa setiap desir angin Pekat terpecah dengan lampu deru mobil Membagi dalam dua hati yang asyik masyuk Disela

Rembulan Tak Lagi Temaram

Gambar
 Ketika Bulan Tak Lagi Temaram Tung Widut Gelap langit menghampar sepanjang pandangan Bulan bersinar terang sebesar harapan Ceria bercerita mengalahkan gelap Disekitar canda semampu kekuatannya Janji matahari benar terbukti Membagi sinar sehari Sampai di ufuk barat senja menelan kembali Cerita duka sudah usai Di titik sejak tertambat hati  Senyum terpampang tak peduli Ocehan prasangka tanpa bukti Tirai penghalang disibak sudah Tak ada ada lagi benang merah pembatas Bebas lepas bagai burung di angkasa Apapun langkah diri yang menanggungnya Jangan pandangi dengan kaca mata Setiap sisi kebenaran ada nilai sempurna Sadarkan decakmu Pernah berkubang dalam lumpur pilu  Biduk  Yang Menepi Tung Widut Norma sudahlah ada Tak tertulis dalam nafas kehidupan Tertoreh memadu dalam jiwa kehidupan alam Berjalan dalam setiap langkah dan pikiran Sakit hati kesetiaan terkikis Rasa perih kesetiaan ternoda  kedustaan Kata tak memayungi rasa terluka Menghujam tuduhan menuju jantung yang berdetak semakin lam