TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 9
TENTANG PERSELINGKUHAN
ITU 9
Tung Widut
"Silakan duduk
mbak Nila," Suara sahaja pak Lurah mempersilahkan Nila duduk. Selajutnya
pak Lurah menjelaskan kepada Nila tujuan mereka berkumpul. Semua itu atas jerih
payah Pras. Pras berhasil membawa Uma. Umalah yang harus
bertanggung jawab atas semua masalah. Uma dan keluarganya
bersedia menyelesaikan masalah itu kepada Nila maupun kepada warga
anggota arisan yang lain.
"Saya atas nama pribadi dan
masyarakat minta maaf atas kesalah pahaman ini. Saya juga berterimakasih kepada mas Pras
sehingga masalah ini dapat terselesaikan." Ucap pak lurah di akhir
penjelasan.
Setelah itu semuapun
berpamitan, tinggal Pras dan Nila.
"Mbak Nila. Mas Pras ini
sudah cerita ke saya tentang semuanya. Sekarang terserah kalian. Keputusannya
terserah kalian berdua. Akan dibawa kemana hubungan kalian. Bapak tahu suamimu sejak
pergi tak pernah ada kabar. Sedang mas Pras ini sudah banyak cerita tentang
dirinya yang belum kunjung di beri jodoh," tutur pak Lurah.
Selain itu pak lurah masih
bercerita panjang lebar. Sampai tak terasa jam menunjukkan angka tiga. Akhirnya
pak lurah mempersilahkan Nila dan Pras kelar dari rumah besarnya itu.
Di sebuah jalan menuju
rumah Nila. Pras menghentikan mobilnya.
"Ada apa?"
Tanya Nila setelah memutar kembali sepeda motornya.
Pras hanya tersenyum
sembari ke luar dari mobilnya. Dia melangkah ke subuah gubuk yang kebetulan di
pinggir jalan. Dari gubuk itu terlihat pemandangan sawah yang menghijau.
Dari terlihat di kejauhan sederetan
gunung Wilis mengiasi birunya langit. Awan tipis bak kapas dia tass
ana. Semilir angin bertiup lirih.
Membisikan lagu asmara yang merasuk jiwa Pras. Laki-laki tegap seorang polisi
itu kini luruh lunglai memandangi wajah Nila.
"Pak lurah sudah
banyak bercerita tentangmu."
Nila menghela nafas.
"Aku terimakasih.
Kamu sudah membantuku menyelesaikan masalah ini."
"Lihatlah
pemandangan itu. Indah sekali. Birunya langit dihiasi gunung menghijau. Tapi sebentar lagi malam kan tiba, dan
aku...."
Dia memandangi wajah Nila
dalam-dalam. Wajah yang tiba-tiba saja membuatnya bersemangat menggapai cinta.
Komentar
Posting Komentar