Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Pada Sebuah Malam

Gambar
 Pada Suatu Malam Tung Widut Dingin pecah dengan sebuah pengumuman Tentang esok yang dikerjakan Sang penulis terlelap setelahnya Sebelum lengkap sudah terbaca Pertanyaanpun tanpa jawab Terjadi perdebatan anta penerima Tak jelas maksud dan tujuan Perdebatan berdasar kira-kira Sambil menunggu kepastian Larut semakin menggelayut Satu persatu mata menyandarkan pada bantal Meninggalkan perdebatan yang belum berujung Semakin malam keresahan semakin mengerucut Kala sang penulis kembali berkata Dengan nada tinggi menerima kritikan Akulah pemberimu  Tak usah kau berjacak padaku Kesalahan atas pemikiran yang berbeda Penerima dan pembaca tak sejalan Hanya ego dan gengsi yang tak mampu mempertemukan Keinginan berbeda sudah Malam hilang bersama ketegangan Tak seorang mampu mencerna Kembali pada berita apa adanya Kau dia dan mereka berjalan apa adanya #01032022

Tetes Air Mata

Gambar
  Tetes Air Mata Tung Widut Luka dalam dada tak terlihat adanya Perih tak dapat digambarkan Jeritpun tak mampu mewakili Sakit sangat sakit Air mata tak terasa mengalir Memanjang dari sisi mata menuju ulu  hati Semakin perih terasa Bila malam kembali membayang Bibir tersenyum mulai menghibur Hampa yang ditemui Semua pasi tanpa reaksi Bibir mulai berucap Penyesalan akan datangnya cinta Berakhir dusta berjuta cerita Mengeja kata tentang kepasrahan Ayat Tuhan dilantunkan Sebagai tanda  hanya Dialah Yang mampu menghapus luka # 28022022

Kembali Pada Malam

Gambar
  Kembali Pada Malam Tung Widut Larut menggelayut Diam dalam sarang yang terbalu gelap Layar kaya kembali menyala Walau mata sedikit dipaksa Jangan  tidur telalu malam Kita sudah tuwa raga tak seperti dulu Ingatnya Hati sedikit tertusuk duri salak Benar sebenarnya Tapi ketika jemari meraba kesunyian Angan berlari sekencang keinginan Aku berjalan turus dengan kata mengalikan cerita Aku tak mampu menbendung Aku mejadi dungu Aku menjadi lupa Kemarin merintih kesakitan Kemarin kedinginan Kemarin lemas tak berdaya Kemarin dokter membantunya Ingatlah esok masih ada hari Kecuali kau tetap memijarkan mata Kau tetap menyalakan lap top Kau tetap membiarkan jemarimu Esok dunia akan menjadi kembali gelap untukmu Relakan bibirmu mengucap Selamat malam tulisan yang belum selesai # 27022022

Sendiri

Gambar
 Sindiri Tung Widut Sendiri dalam gelap malam Angan melayang dalam seharian Berjalan bersama sinar mentari Mulai dari ufuk hingga kebarat tenggelam Hanya sepi Sendiri Tak banyak arti Tak banyak cerita Tak banyak canda Tak banyak suka Suguh berartinya teman Yang membuat bisa berarti Banyak cerita  Banya canda ersuka ria Sendiri itu  Sepi #26022022

Itu Bukan Cinta Tung Widut

Gambar
 Itu Bukan Cinta Tung Widut Tentang apa kau cerita Dia yang setia tak pernah ingkar Kebaikan yang membuatmu jatuh cinta Tidaklah semua hanya angan Yang sekarang membawa kau besimpuh air mata Menangis pilu dihadapanya Pilihlah dia ketika kau ingin bebas Sebebas burung tanpa ikatan dosa Hanya  bualan yang membuat ku tak hormat Kau ku imamkan dan mejadi imam Jangan jeruskan diriku karena egomu

Gemericik Malam

Gambar
  Gemericik Malam Tung Widut Terjaga Dari lelap yang membawa lelah ke peraduan Dekur keras tanda nyenyak  Tak sadar tanpa mimpi  yang berkelana Jeda dalam ingatan Pertengahan malam sayup terdengar Gemericik air hujan dengan sejuk menyapa Sungguh suatu nikmat  malam Lengkap sudah harapan dalam tidur Mengintip dari balik cendela kaca Basah mengguyur tanah di halaman rumah Bunga berkelip bacah memantulkan cahaya lampu Bersyukur kesegaran menghampiri Berharap gemericik aian kembali melangit Saat matahari menampakkan diri Agar hari menjadi sempurna Hujan masih mender petir halus menyetai Hawa sejuk telah tercipta Kini tidur kembali sempurna #22022022

Senja Itu

Gambar
  Senja Itu Tung Widut Senja merona di langit Menghapus biru yang telah habis masa waktu Semilir angin menghipnotis rasa Tercengang menikmati indah yang hanya sekejap Jangan lewatkan senja Nikmati kala keindahan diberikan Hentikan roda  bergulir menerjang jalanan Jeda rindu untuk keluarga Abadikan dalam potret Bersama lengguh puja dari bibir tsk kalah indah Burung berduyun mengepakkan sayap Melengkapi senja sambil menikmatinya Kembali keperaduan beristirahat Esok senja belum tentu kembali Merangkai hari baru yang kadang tertutup awan Tak mempunyai kemampuan berontak Senja aksn menyimpan keindahan di angan # 21022022

Lenggok

Gambar
 

Berkibarlah

Gambar
 Berkibarlah Tung Widut Langit biru berhias kelabu Angin melambaikan bendera  Berkibar perkasa dari kejauhan  Ditemani dedaunan hijau berkarpet rumput Indah padu padan ciri negeriku Terik menyengat sebagai semangat Tak ada lelah seiring perjuangan Mempertahankan kibaran sampai malam tiba Tetap perkasa di langit Indonesia Burung menikmati alam  Penghias rindan yang menyejukan Lebih indah kibaran bendere Terlihat dari sela dedaunan

Sapa Mu Malam Ini

Gambar
 Sapa Mu Malam Ini Tung Widut Kesunyian tertata di atas bantal Selimut telah menutup seluh raga lelah Mata separo terpejam Pasrah dengan sepi yang sudah mencekam Deri memghalangi kelopak mata bertemu Tangan meraih kembali gawai Suara memecah hening Sapamu dengan suara lembut Apa kabarmu baik saja bukan Sapa mengabarkan cara lama Dengan heran mecermati tiap nada Lupa lupa ingat rasanya Dikulik foto yang agak buram Berjajar duduk sebuah keluarga dengan senyum ceria Wayah yang tak asing diantara mereka Teman lama Lama sekali Saat masih putih biru Yang tak jumpa tiga puluh lima tahun lalu Dalam grup kembali bersua  Saling sapa antara teman lama Kau salah satunya Teringat saat merajut kenangan  Sebuah hukuman  berdiri didepan kelas Itu yang tak terlupa

Gundah Hari Ini

Gambar
Gundah Hari Ini Tung Widut Gundah hari ini Kala tanpa sahabat di sisi Sepi di hati sepi di sini Saat sendiri dalam ruang besar gak berisi Gundah hari ini Tiada  pekerjaan yang menanti Diam tak tahu harus mengapa Tanpa arah dan arahan Gundah hari ini Setumpuk tulisan yang perlu diedit Bukan kerja yang semestinya Harus tersisih karena kwajiban Gundahku hari ini Kemalasan yang meraja Selisih kepentingan yang harus dipilah Sekat tipis yang ada Dan sekarang hanya diam mengisi  separuh hari #1602022

Separo Rindu Terbayar

Gambar
  Separo Rindu Terbayar Tung Widut Sapamu pagi ini Seiring bersinarnya mentari di musim hujan Dinatikan selalu menghilangkan mendung kelabu Menghalau  dingin yang tetap ada Bagai petir saat itu Meledakkan hati gundah beribu waktu Hadirmu benar menyapa Riang tiada tertahan Rinduku separo terbayar Bukan tak ada rindu lagi Madih tersisa  di sisi hati Masih suaramu terdengar syahdu Belum kedatanganmu yang menghapus rindu Masih menunggumu Menunngu janji  menebur rindu Mengenggam jenari berjalan berdua Seperti dulu saat disampingku Aku menunggumu Sejuta cerita yang terajut saat berjauhan Mengenang tumbuhnya sayang yang perlahan Dan cara bertahan # 15022022

Gerimis Pagi

Gambar
 Gerimis Pagi Tung Widut Titik air jatuh berderai  Menyembunyikan mentari yang sisp sejak pagi Kelabu langit merintih Hilangkan senangat   para pemalas di balik selimut Jatuh air ditepian jalanan Melingkar melukis asa sebentar Deru roda berjuang  Melawan waktu yang memburu Harus tepat waktu  Dingin pagi tak beranjak Matahari yang terhalang mendiamkan kehangatan Tetap bertengger tanpa gerak Mengabaikan jarum jam yang sudah menunjukan waktu tiba Payung berwarna warni tak mampu mengubah niat Tawaran solusi tak diliriknya Tetap menunggu reda  tak berkesudahan Mereka yang menerjang Dingin ditentang Menyusup mengikuti garis putih jalanan Tak banyak yang membuat bertahan

Bagaimana Caramu Menggenggam Bara?

Gambar
  Bagimana Caramu Menggegam Bara Tung Widut Aku berdiri dengan dua kakiku Tak bergikir tentang pendukung atau apapun Kalau hati ini kau belah mungkin tak percaya juga Tak ada tulisan di sana Telah kau genggam nama semuanya Dari awal kau selalu ada di atas Sekarang sudah tercapai bukan Oh tidak dengan hati mereka Ada yang tidak bisa kau rayu Ada yang tak bisa kau setir Ada yang tak bisa kau kuasai Hati yang tulus Tak semua orang tunduk karena kekuasaan Tak semua orang diam karena tak mampu Tak semua orang mendewakan karena kebenaran Mereka punya rasa tak mau ribet Mereka punya rasa tak peduli Mereka rasa tak penting Genggam sediri bara yang ada Genggam sendiri bara yang kau buat Genggam sendir bara yang akan membakar angan Caramu belum tentu di terima Caramu belum tentu bisa meredam  nyala Baramu belum tentu tak buat luka Bila ada teriakan sekarang Dimana ambisimu yang dulu berkoar Dimana tanganmu yang akan menyengkeram Tak seperti privatmu kan Tak seperti bicaramu di balik  kaca Tak se

Kembalikan Rinduku

Gambar
Kembalikan Rinduku Tung Widut Siang telah berlalu Matahari tak lagi menemui Hanya gelap yang tersisa Kemesraan telah sirna Kau tak lagi darang untukku Rindu yang merajut disekujur tubuh Dalam angan  mengenang keindahan Kala kemesraan mengembang Senyum merajai setiap pandangan Jemari selalu tergenggam Pesan terakhirmu seribu kali ku baca Sebagai sisa kenangan yang kau tinggalkan Kau lalu menghilang Tanpa kabar bagai sinar mentari di  malam hari Hanya pendar yang tersisa Tanpa ada dihadapan mata Kapan kau kembali Membawa rinduku pergi bersamamu Bersamamu selamanya # 12022022  

Bara dalam Diam

Gambar
 Bara dalam Diam Tung Widut Aku menemukanmu ditumpukan kertas teratas Penuh noda samar tertutup angka rupiah Bercahaya bagai permata yang menyilaukan Aku diam melihat perkembangan Langkahku tak ada istimewa Tumpukan kertas di atasku lebih hebat Warna sejuta dengan kemilau emas Mengeja tulisan sekelebat cahaya Aku diam menunggu kisah selanjutnya Ketika ada tikaman dijatung Aku berteriak histeris Kau lipat menjadi kapal kertas Kau terbsngkan menjauh di alam bebas Tapi Angin membawaku kembali kepusaran yang sama Terlipat diantara tumpukan kertas Tiada teman yang sepaham Ketika penamu menoreh luka diatar tumpukan kertas Kobaran apiq semakin mengarang Aku kembali diam Tak pedulikan nafasmu sampai dimana Hanya diam dan diam walau kebencian membara Aku tak mau hidup tanpa arti Minimal berjuang untuk ragaku Yang memang harus menyatu  #09022022

Tak Pedulikan Malamku

Gambar
 Tak Pedulikan Malamku Tung Widut Derai air mengguyur deras Gemericik tsk henti di luaran Menebang dingin dengan akuhnya Seakan hanya dia yang berkuasa malam ini Siapa yang peduli kedatanganmu Siapa pula yang menghujatmu Tak ada pula yang membencimu Mereka tak peduli kau datang Mereka tak mrngeluh kau ada Hanya iklas dan iklas tanpa kata Dia tahu sejak mendung memberi tanda Kau akan datang denga segala kekuatan Membadahi bumi dengan garang Mengaliri dengan tenang Merekapun berkata menyambutmu  dengan kata biasa Hujan akan datang Semua sudah bersiap Datangmu disambut iklas

Ketika Cinta Tak Lagi Sejalan

Gambar
  Ketika Cinta Tak Lagi Sejalan Tung Widut Jangan buang sia-sia Usia yang mungkin kembali  Ini dunia  tak fana Semua berlalu begitu saja Sekian kedip sebuah waktu memperbaiki Menginjak jalan yang salah Kembalilah seperti jalan hidup mereka Jangan anggap sebuah jalan  itu salah tak ada bahagia Seiring cerita tentangmu Membenarkan jalur kau pilih Tidak Tidaklah Semua sudah berubah Jalanmu tak sama Marilah kembali bersatu walau cinta tak membelenggu Berjuang menyatu dalam kasih tanpa pilu Tundukan bila tak mampu Ungkap  sedih dalam jalan bedamu Tak ada yang mengharap  Jalanlah sendiri sesuai jalanmu #05022022

Hujan Pagi

Gambar
 Hujan Pagi Tung Widut Pagi kelabu tanpa sinar Rintik hujan semakin keras  Degung di telinga memysmarkan kicau yang menerjang Diantara daun basah menysup mrncari makan Mematuk pepaya yang bergelantungan Gerimis beritmis Jatuh dari atas genting teratur berirama Tak makin cepat juga lambat Akan terus jatuh membasah Pagi sepi dari cerita Lalu lalang jalanan terbungkam Beberapa berpayung dengan jalsn lambat Menghidari basah yang mebuat gigil setelahnya Diam di rumah saja Menikmati dinginya hujan dengan bermalas Diusir kepul kopi dan sebatang rokok Sarung membalut hingga ujung kaki Hujan  Usirlah kantuk yang terus melekat Enyahkan malas yang terus menggilas Singkirkan  semu rasa Datangkan natahari yang membakar Agar sadar hidup bukan hanya besabar Tapi semangat harus betkobar #07022022

Diriku

Gambar
  Diriku Tung Widut Aku takkan diam dalam seribu kesunyian Selalu berangan dari hal yang tdrkecil Menyusun alur dari yang tak nyata Berkhayal dalam malam Kelopak mata penuh cerita sebelum terlelap Aku tak pernah sendirian Beribu teman yang membisu Kujalankan sesuai lakonku Menangis diwakili air mata Tersenyum yanpa bibur tersungging Terakhir Benaman kepala dalam bantal empuk Matahari menyinari Dengan riang terbelalak menyambutnya Ragaku yelah siap setumpuk jadwal Sampai tak mampu menepis kenyataan Cerita sebagai penghalang Hanya sesal kemudian Saat cita tak tercapai #04022022

Sementara

Gambar
 

Pagi Berselimut Kabut

Gambar
 Pagi Bersimut Kabut Tung Widut Kabut terbang di awang-awang  Menyambut pagi yang selalu datang Biarkan para pemalas meringkuk dibalik sarung Hari masih pagi dekurnya Nafas teratur  sesekali berpindah arah Dingin tera menusuk dari balik jaket Melambatkan perjalanan gigil tsk tertahan Matahari mengintip dari celah dedaunan pokon tebu Mereka yang biasa berlelanjang dada Terbalut kaos partai  kebagaan Menepis dingin di tengah persawahan Dengan gerak kerja yang bosa di tunda lagi Matahari tetap terhalang Kabut tebal menyamarkan cahaya Terlihat bulatan besar di atas siluet pepohon Sungguh indah kali ini Dapat melihat matahari dengan mata telanjang Tanpa sinar menajam menusuk mata Kabut menghalangi terlalu tebal Sinar masih enggan menyapa Dedaunan kedinginan Tanpa belaian angin Tanpa semut sinar Tetap basah walau bel sekolah sudah berbunyi #tanggalbagukatanya020222