TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 13

 


TENTANG PERSELINGKUHAN ITU 13

Tung Widut

              Pagi-pagi  Pras sudah berangkat lagi.  Mencari berita tentang Jordi.  Sesampai di depan kantor Jordi tak ada karangan bunga bela sungkwa satupun. Seakan kematianya tak begitu jadi perhatian. Tapi  benar,  Jordi sama dengan Hardi jawab satpam di kantor Jordi. Sang satpam banyak bercerita tentang pemakaman yang dikembalikan kepada istri lamanya di kampung.Semua kekayaan jatuh pada Marcela.  Selain itu masih banyak cerita, tapi Pras tak butuh itu. Dia berlalu begitu saja. 

            Sudah tiga hari lamanya. Dia hanya memegangi hpnya. Di tulisnya pesan kepada Nila. Tapi di tutup kembali. Hampir setiap saat dia melihat profil Nila. Hanya aktif ketika bangun tidur dan akan tidur.

            "Nila maafkan aku." Itu yang selalu terucap tiga hari ini dari bibirnya. 

            Hatinya  makin berkecamuk. Setiap kali melihat foto Nila ,dia kembali ingat Marcela. Orang yang benar-benar membuatnya terpuruk.  Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri tak mau mengingat lagi tentang Marcela. Tapi di lubuk hatinya dia juga tak mau membuat Nila mengkhawatirkan keadanya. 

            "Nil. Ku harap kamu baik-baik saja. Maaf, hari-hari ini aku sibuk."  Itu alasan Pras  pada Nila. Sebenarnya dia berusaha menata batinnya yang kembali hancur. Hancur melihat sebuah kenyataan bahwa Jordi adalah suami Nila. 

             "Terimakasih mas, sudah menyempatkan memberi kabar. Saya baik-baik saja," jawab    Nila. Jawaban itu hampir dibacanya  setiap menit. Lalu menghela nafas panjang. 

            Pras menghitung dengan jemarinya. Sepuluh jemari sudah diluruskan. Artinya sepuluh haru pula Pras dalam kegalaun. Malampun dilaluinya dengan diam dan hembusan nafas galau. Keterpurukan tak mampu ditepis. Ingat dan ingat lagi kepedihan lima tahun lalu. Mengurung diri di kamar. Malas saat bekerja.  Sesekali keluar rumah mencari kepul asap kopi yang tak pernah bisa mengobati dukanya. 

            "Nila. Maukah kau datang ke Surabaya?"  Klik. Jemarinya tak disadari menuliskan dan mengirimkanya. pesan itu langsunh juga dibaca Nila. 

            "Ya Allah mengapa aku menuliskan kalimat konyol itu.?"  Pras merasa dirinya dibatas kegalauan. Sehingga dia mengirimkan pesan yang tak mungkin di jawab Nila

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja

Setangkai Mawar Kuning