Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

SEBATAS PITA MERAH PUTIH DI LENGAN

SEBATAS PITA MERAH PUTIH DI LENGAN                 “Hei...hei... sini”,Suara teriakan seorang laki-laki dari kejauhan.                 Aku tersentak. Ku toleh asal suara itu, seorang laki-laki itu melambaikan tangan padaku. Isyarat agar aku mendekat padanya. Langkahku hentikan. Kembali aku menatapnya.                 “Ya, kamu sini”, Lanjutnya.                 “Kamu tahu mengapa aku panggil?, Mengapa  kamu terlambat?, Rumahmu mana?”, Tanyanya nerocos.                 “Kok diam”, Tanyanya lagi.                 “Eh...eh...maaf saya terlambat karena kesiangan bangun”, jawabku dengan gemetar. “Kamu terlambat, sebelum masuk kelas kamu besihkan dulu kamar mandi putri, kalau sudah selesai lapor sini dulu”, Perintahnya. “Ya kak”, Jawabku sambil geloyor pergi. Hari ini memang pertama aku masuk kuliah. Masa orientasi mahasiswa baru di sebuah universitas swasta di kota kecilku. Aku sengaja tak sekolah jauh ke luar kota agar aku bisa pulang setiap hari. Biaya hidup lebih murah

RONDA AKANKAH MENJADI BUDAYA YANG HILANG

RONDA AKANKAH MENJADI BUDAYA YANG HILANG                         Saya tinggal di sebuah desa 17 km dari pusat kota dan 4 km dari kantor kecamatan. Rumahku di pinggir jalan raya antar kecamatan yang dilalui angkutan umum setiap saat, tidak terlalu pelosok. Kalau bulan puasa tiba jalan depan rumah makin ramai orang lewat ke pasar maupun ke kota untuk membeli persiapan hari raya. Ada yang kurang puasa kali ini, yaitu tak setiap malam ada warga yang ronda.                         Ronda adalah usaha untuk membangunkan warga untuk makan sahur di bulan puasa dengan kentongan atau barang lain yan menghasilkan bunyi-bunyian. Mereka mengkreasikan cara menabuh agar terdengar seindah mungkin. Di masa kecilku sekitar tahun 1980-an ronda di lakukan oleh anak-anak sedesa hanya dengan kentongan saja. Mereka kebayakan usia SD dan SMP. Anak-anak ini membuat kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak, bahkan bisa lebih. Biasanya pembuatan kelompok berdasarkan tempat surau/ langgar mereka taraweh, ta