Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Lampu Malam

Gambar
  Lampu Malam Tung Widut Berbinar dari kejauhan Hilang kala terhalang dedaunan menari di tiup angin Sementara tak terlihat Kembali kerlip nyata mewarnai gelap Memberi harapan Kemilau sepanjang jalan Tanda sebuah garis tempat kaki berjalan Menunjukkan arah pasti Lentera temaram menambah keindahan Memberi bayang-bayang hidup dalam kehidupan Memendarkan keinginan malam menemani begadang Menikmati keindahan # 31082021 upydgrs

Mimpi Malam

Gambar
  Mimpi Malam Tung Widut Sepi nan hitam membelai Mata terpejam tanpa rasa Kenikmatan alami yang di tunggu sehari Merasakan lelah raga bersama mentari Dekur terdengar teratur berbunyi Ceritapun ada Bersama orang yang pernah dikenal Menghubungkan arwah Tertanam dalam jiwa dengan sebagian   tanda bermakna Dipercayai wujud kehidupan nyata Yang nanti ada dalam wujut nyata Mimpi Hanya hiasan tidur Menguntai alur yang kadang kabur Tak cukuplah dipercaya Bersambung dengan nasib hari nanti Hanya sebuah angan yang belum tersampaikan # 30082021 yptdgrs

Sisa Malam

Gambar
  Sisa Makam  Tung Widut Waktu bergulir Merambat dalam mimpi Perlahan hening mulai tergeser lantunan suci Memanggil sang umat untuk menyapa Tunhanya Lampu jalanan temaram bercerita Kabar datangnya terang Pekat masih menghiasi Hitam legam alam tanpa warna Bayangan diam tanpa gerak Tak ada angin menerpa Embun turun semakin tebal Dalam gelap terasa menusuk tulang Ini rasa menjelang  pagi Membuat orang lupa akan diri Kembali tertidur tanpa sebuah mimpi #29082021YPTDGRS

Sirine lagi

Gambar
 Sirine Lagi Tung Widut Suara mengiris hati Menuai luka sayatan corona Tak terelakan Berjuang dalam masa penuh pandemi Berkeliaran tak berwujud tak terhindari Sirine yang setiap waktu terdengar Tanda kekalahan dari semangat kehidupan Tantang dengan tenang penuh perhitungan Jangan mengalah pada pembunuh yang bisa di kendalikan Diam di rumah Hindari kerumun  Pakai APD Prokes kesehatan Jangan abaikan walau sebuah kata Semua penuh makna dan ajakan demi kebaikan Membawa keamanan dalam mengarungi kehidupan masa depan Sisihkan duka yang hinggap Optimis masa depan masih panjang Hidup seribu tahun lagi Kata yang tak boleh diingkari Biarkan sirine meraung Mencari jalan lebar menyisuhakan kita Biarkan melesat  Meninggalkan kita yang tetap sehat Biarkan  Biarkan Duka dikuburkan bersama nyawa Kita harus  tetap ada  Jangan biarkan lampu ambulan berbunyi lagi Tentang dengan sehat yang selalu dimiliki #28082021YPTDGRS

Malam Telah Berlalu

Gambar
 Malam Telah Berlalu Tung Widut Kokok ayam mengurai petang Perlahan pepohonan terlihat menghijau Hitam pergi tergeser mentari Terlihat merah menantang menerangi Ayat Allah terdengar merebak  bersahutan Pengeras surau penyampaikan dengan gamblang Mengalun  menyayat hati rindukan surga Pengobat luka pengingat jalan kepanda Nya Embun turun perlahan Menyapa dahan tengadah kehausan Memohon dingin menjaring titik air datang Menempel lalu turun membasahi akar Selamat tinggal malam  yang selalu di hati Akan merindumu seharian nanti Menunggu hadirmu kembali Karena malam selalu mebawa mimpi #27082021yptdgrs

Rasa dan Patah

Gambar
 Rasa dan Patah  Tung Widut Sejak matahari terbit sudah menyapa Jemari tak henti menuliskan kata bijak Sejuta cara sejuta kasih mengalir lewat goresan Tak henyak  ingin menumpahkan ilmu yang lama ter pendam Dengan segala cara Tak ada sambut dari hati kecilmu Lima sampai sepuluh gelintir patuh Yang lain sebuah cerita kosong  Tak berguna  Hati mulai berwarna merah Darah mengucur deras Panduan perlahan tak bersambut Cuek  Tak butuh Tak mau sengsara Besok saja Apa ada Bagai halilintar tanpa mendung angin maupun hujan Rasa mulai menaikan darah pada ubun-ubun Derit rahang mulai kaku Tangan mengepal Dan Hanya bisa terpejam Mengakhiri layar bercahaya hari ini Merebahkan badan dan menutup mata Mencari mimpi walau hanya di surga #26072021yptdgrs

Selembar Daun Kering

Gambar
 Selembar Daun Kering Tung Widut Melayang di terpa angin  Jatuh di atas rumput perlahan Menggelepar tak jauh dari akar Dia sendirian Menunggu angin yang membawakan teman Termenung Tak lagi dapat bergoyang  menari gemulai Terik mentari membuatnya semakin rindu Kasih angin  tak lagi membelai Kembali angin menerbangkan jauh di sudut alam Dahan ditinggalkan  dengan jeritan Tak lagi kuasa untuk memandang Tertupuk teman dengan serat berbeda Ceritakan tentang masa jaya Masa penuh kenangan berada di ketiggian Serba sempurna yang di dapatkan Sinar mentari menyejukan Belaian angin sepoi mengajaknya mendekati langit biru jauh di atas sana Bergoyang indah di panggung dunia Semua  terlihat indah adanya Hempasan kini membuat luka Cerita dari tumpukan daun kering tak lagi berguna Hanya pasrah menyerah tanpa tanpa pembelaan Waktunya gugur tak bermakna 25082021YPT,DGRD, Blogs

Rembulan Diantara Dedaunan

Gambar
 Rembulan Diantara Dedaunan Tung Widut Bulat sinar terlihat sempurna Di langit bintang bertaburan

Sinar Lentera Malam

Gambar
  Sinar Lentera Malam Tung Widut Melambai di tiup angin Dari celah dinding bambu kala purnama Menemani hidung hitam menghirup asap Cahaya samar membaca tulisan tangan Garis datar terukir cerita Ilmu yang didapat seharian di bangku kelas Sebersit sinar penuh arti Menyapa  petang hingga subuh datang Menina bobokan mata yang sejak sore terpejam Mengalunkan lagu sunyi dalam perjalanan malam Lentera disaingi cahaya purnama Berbatas  sekat tak sempurna Cahaya lentera menjaga tidur Mendengar lelap  berhias dekur Diam mengedipkan mata Perlahan sampai subuh tiba Tiupan selaki dari sang surya Lentera diam berganti lelap Tertidur kala siang datang # 23082021

Badut di Lampu Merah

  Badut di Lampu Merah Tung Widut Mati sudah lampu jalanan PPKM membunuh dan menyekaratkan nadi Perih perut selama bertahun Menumpulkan pikiran Kini dibawah temaram lampu kendaraan Bermodal malu wajah  tertutup topeng badut Menari diiringi musik mendesis Dari kalung menggelantung berliontin  kerlip lampu hias Sebagai musik pengiring di sela ban berhenti Keringat membasahi baju panjang yang membalut Menutup tangis dengan harapan kelucuan Tangan menengadah tersekat kaca Antara kemiskinan dan kemewahan Antara panasnya didalam baju penuh peluh dengan kesejukan Antara keringnya kerongkongan dengan botol minuman beraneka warna Antara keterpaksaan dan keiklasan Demi bulatan koin metal yang diulurkan dari sela cedela Rayuan menghiba yang bisa di lakukan Ini wujud bendera putih Tanda pasrah dari surat phk Tapi perut tak pernah mau mengalah PPKM telah mengubah 21082021

Rombong Kosong

Gambar
 Rombong-rombong Kosong Tung Widut Debu membalut di atas rerumputan Tumbuh liar di kaki rombong kosong terbengkalai Hampir tiga tahun kaca rombong ditutup satpol PP PPKM menghentikan para pelanggan  Diam menanti masa Kala riuh pejalan kembali memeriahkan dunia Berita yang semakin senyap mebenamkan dalam cerita Dulu Dulu kala Petak segi empat pernah mengepul Menyebarkan aroma kue lezat Mendatangkan yang tergoda Membuatnya tersenyum sampai larut malam Tinggal sebuah cerita Bersama datangnya corona Semua enyah  Patung-patung rombong tak lagi berkelakar Usang ditelan wabah semakin membara

Terimakasih Tak Terhingga

Gambar
  Terimakasih Tak Terhingga Tung Widut Malam mulai merangkak datang Sepi perlahan menyapa embu dingin Senyap mengalunkan lagu hening Makin tak bersuara bersama mata terpejam Getar tubuh tiba-tiba ada Kala nama di sebut sang paduka Sebagai tangan Tuhan memberi penghargaan Dua mahkota di dada penyemangat jemari Bersama mentari bercerita tentang rasa hati Menuai goresan menorehkan layar tertulisi walau hanya sekedar puisi Aku Widut Nama yang selalu menyapa tiap pagi Merasa bagai jarum jatuh di atas jerami Yang sulit untuk ditemui Kecil tak berarti Atas kebesaran hati merasa tersanjung Dilambungakan bagai bintang terlihat dari  tanjung Keiklasan kini berujung Namaku telah di junjung #Selamat_ulang_tahun _YPTD Terimakasih_tak_terhingga Mahkota di Ulang Tahun Pertama Tung Widut Berlalu dari lahir Hari demi hari Cucuran keringat membasahi semangat Mengorek imajinasi memaparkan karya Jemari lentik menari di atas keyboard Menorehkan demi huruf terangkai sempurna Luapan emosi dalam sebuah

Cerita Pagi

Gambar
  Cerita Pagi Tung Widut Surya belum berkata Tersembunyi jauh didalam gelap Dingin tersenyum menyambut mata terbuka Semangat kan raga tegak berdiri Korbarkan api bahagia hari ini Dengan senyum simpul menyapa kabut Selamat Pagi kata dalam hati Air wudu membasahi kening ceria  Bersihkan diri menghadap Allah Berucap syukur hari atas nafas suka Segala kenikmatan tercurah  sampai nanti Kok ayam menyambut Melengking bersahutan tanpa surut Ayam kecil tak kalah bersalin menyahut Burung dari kejauhan pun berkicau tersulut Rona suara berbeda dengan warna kabut Selamat pagi ku hari ini terpaut #16082021 Kompak Tung Widut Bersama dalam satu tekat Saling berkait pada hati  Nuansa riang kekeluargaan Berlari mencapai satu tujuan Pagi bersama embun dingin  Mengikat kata sejuk merasuk Tak kan ada penyusup masuk Membuat sekat dari kesamaan Kepalan tangan semangat kan jiwa Dengan garis sama melangkah menggapai  satu angka Rintangan di hadapi bersama Satu jiwa dari raga beda

Doa Sang Pemuda

Gambar
  Doa Sang Pemuda Tung Widut Syukur terucap dadi bibir  Pemuda pemburu ilmu di layar bercahaya Sejuta harapan mewarnai angan Sebuah kesuksesan di masa datang Tengah malam dihiasi doa Bersama gelap senyap Hanya sebuah sajadah setia dihapanyanya Berjuta doa kepada sang Maha Dengan kerendahan segala pada dirinya Menyembah bersujud menghiba Sebagai iringan kata-kata Setiap sujud sama terucap doa Setiap malam selalu ada Setiap saat akan selalu tersimpan Kata yang sama Memohon pada Tuhanya # 14082021

Merahkan Darahku

Gambar
  Merahkan Darahku Tung Widut Corona membuat sepi ulang tahunku Merenggut paksa keceriaan pesta Mensenyapkan penjuru negri Diam tanpa basa basi Riuh ceria yang dulu ada Bingar disetiap detik mewarnai pecinta ibu pertiwi Menunjukan bakti nyata Mengorbankan hidup atas syukur  kemerdekaan Tekat pengorbanan tetap tersimpan Dalam dada erat tak kan lepas Angan untuk mewujudkan Berjajar bersama bendera yang menghiasi jalanan Angin selir mengibarkan sang saka Tetap gagah walau nyanyian tersimpan dalam hati Gaungkan bukti cinta pada negeri Disetiap detak terpatri keteguhan nurani Merah darah tetap bersemayam dalam tubuh Berjuang demi Indonesia sampai nanti. 

Panggilan dari Balik Kabut

Gambar
  Panggilan dari Balik Kabut Tung Widut Pagi dingin pekat Matahari masih engan menampakkan diri Bersiap di ufuk timur gunung masih tertidur dalam buaian  hitam Suara lantang bersahutan dari pengeras Menggerakkan kaki para umat Menuju surau ikut menyembah Allah Pengikut setia atas janji yang diucapkan Dalam awal kehidupan bersamaNya Menyembah  keagungan Meminta alur kehidupan Mengharap kesempurnaan Mukena putih membelah kabut Bersama sepi  di jalanan Lampu membuat temaram kaki melangkah Berirama menapaki tanah basah Gigil pagi tak dirada Ditentang dengan semangat membara Demi  bersama memuja Allah Pagi dingin  dibuatnya bermakna Kala adan terdengar berkumandang Dari balik kabut pagi # 12082021

Lelap

Gambar
  Lelap Tung Widut Memecah keheningan malam Dalam temaram lampu kamar Terdengar dekur semerdu angin yang diam Menapaki malam Mimpi terurai Bersambung kala tubuh berbalik  Menikmati sisi gelap dengan napas teratur Mengikuti perjalanan malam Tubuh santai dengan mata terpejam Lunglai sebentar menuju kesegaran Pagi akan menyambut  dengan gembira # 11082021

Bara di Tungku Harapan

Gambar
  Bara di Tungku Harapan Tung Widut Malam hitam di terjang Pagi dingin dihilang Terik menjadi kawan Senja menjadi teman Merah rona panas membara Asap membumbung membuat lukisan  Mengikis kabut yang memenuhi alam Siap membakar pendatang yang enggan menyala Sapa hangat dari peraduan Menyiapkan makan sepagi yang diharapkan Enyah ragu yang berpura-pura pilu Bersama tiup arang menjadi abu Bara tak kunjung diam Menampakkan kekuasaan kala angin semilir menerpa Sisa hitam yang ditinggalkan Sebagai tanda bara telah padam Kenyangkan makanan dri atasnya Kenikmatan tak terabaikan Bara telah mengubahnya Yang tak ada menjadi sebuah nikmat #10082021

Bertahan dalam Tangisan

Gambar
Bertahan dalam Tangisan Tung Widut Hampir seluruh hidup ber sama Dari titik nol sebuah perjalanan Keringat tercucur bersama derai air mata Menyusun hidup menuju tangga kehidupan Tanpa pesta tanpa hiasan Ijab kabul  terucap di saksikan Allah Tiga puluh lima tahun lalu diawal ikatan Perjuangan mulai berbuah surga Kala titian dilalui dengan bergandeng tangan Tapi hati siapa tahu Hasrat setan telah meregut segalanya Hancur luluh seketika Diam seribu bahasa Tetes air mata penghias duka yang menjepit raga Mengumpulkan segala rasa Mempertahankan kebahagiaan Ini cobaan Dengan derita bersarang di dada # 08082021

Senja Merona

Gambar
  Senja Merona Tung Widut Mengabarkan malam kan datang Menyanjung desir angin segar Berhembus membawa kebahagiaan Menemani para petani  menginjak pematang Pulang menuju rumah yang menjadi surga Langit jingga merona Memanjakan mata yang penat seharian Mengobati jenuh yang bersemayam dalam raga Menumbuhkan energi nyata penggugah semangat Senja dengan lukisan alam nan indah Diiringi lantunan suci dari surau Suara gema memuja Allah Sandal japit siap mengantar berjamaah Semburat awan tipis warna keemasan Memantulkan sinar mentari yang akan tenggelam Coretan di langit indah  tiada dua Jangan lewatkan sedetik untuk menikmatinya Jingga Merona Indah Tiada Terkira # 07082021

Tetes Air Mata Tanpa Kata Pisah

Gambar
Tetes Air Mata Tanpa Kata Pisah Tung Widut Berjuta hari pagebluk ada Menjadi raja alam yang menakutkan Merenggangkan jarak kasih saudara sedarah Membuat ingatan samar terasa Demi hari kabar tersiar Tetes air mata membanjiri hampir setiap pintu rumah Dengung sirine menjadi musik pengantar Satu dua tiga empat Kabar beruntun dalam satu keluarga Tak relakan Rindu yang belum terbayar kini hilang sudah Tanpa kata bulir air menetes tanpa kata perpisahan Terakhir bertemu dengan sebuah cincin warisan Sebagai tanda kasih  Penyebab mengalir air bening dari sudut mata Perhatian yang ternilai  Sadar tak bisa terhapus oleh air mata #04082021  

Azan Subuh

Gambar
  Azan Subuh Tung Wudut Seriuan samar terdengar bersahutan Menggeliatkan raga malas terbalut hawa dingin Dengan malas mata mulai terbuka Menyambut dingin penuh kabut Sandal japit usang membelah sepi Menapak pada kerikil dingin Dengan suara langkah yang jelas Menuju rumah Allah yang megah Suara azan mendatangkan makmum Yang akan memuja  kepada Allah Sebagai penguasa dunia dan riski Segala kehidupan menguasai . Bersahutan terdengar dari pengeras surau Pertanda  gelap akan segera berlalu langit akan cerah secerah nasib manusia Di bumi dan segala isinya # 04082021

Bilah Kehidupan

Gambar
  Bilah Kehidupan Tung Widut Berpuluh tahun berdua dalam janji Sejak baju pun belum mampu terpakai Merayu alam untuk menghidupi Mengucurkan keringat dalam setiap jejak kaki Senyum setiap kelahiran tumbuh tanpa disadari Menapaki dunia dengan senang hati Perlahan janji tersakiti Dalam derai kesetiaan telah enyah pergi Bilah hidup kini tergaris beda Tangan yang dulu terkait dalam sayang Luluh terpisah dengan kesenangan Janji telah terluka Kesetiaan telah pudar Jalan pun terbelah # 03082021

Santai Sore

Gambar
Santai Sore Tung Widut Semilir angin parau menerpa Mengibarkan hati suka bersama Riang canda tertawa tanpa luka Kala sua sore ceria Rembulan tersenyum mengintip Sajian sederhana sederhana dinikmati Di meja bundar dengan teh manis Buaian malam perlahan merangkul Sore lenyap tergeser  hitam pekat Keseruan berlanjut mesra Segenap keluarga menikmatinya Bersama  bernuansa riang Tak ada yang tersembunyi  tentang cerita senja Sampai malam menidurkan waktu semestinya # 02072021 Dekur Tung Widut Mengusir sepi Pada gelap terlelap Nyaring di telinga menyisihkan jengkerik setia Berirama seiring tetabuhan nafas Mengantarkan mimpi ke alam indah Dekur datang dengan sempurna Ciri pribadi bawaan suara Tak terhalangi cerita bintang yang menakjubkan Dekur membawa sebuah rasa Tak sengaja terdengar Menyumbat telinga dengan hati kesal Tak bisa ditepis tanpa meninggalkan Kegalauan menyudutkan mata yang akan terpejam Dekur Tinggalkan raga kala terlelap Pergi jauh kala terpejam K