WIDUT

Jengkerik Malam Tung Widut Sepi dalam pekat Sediri tanpa sebuah bintang Angan menerawang jauh pada langit gelap Tak menemui setitik sinar yang berbisik Lengkingan suara tak berirama Berteriak menunjukan keperkasaan Setia  pada malam Bersuara menemani mimpi Berjuang untuk bertahan sampai pagi Akan hilang perlahan bersama munculnya sinar Mentari akan menidurkan dalam sarang Jengkerik malam akan datang Dengan kemerduan bila malam kembali datang Sepi sebagai waktunya Kembali mengalunkan suara indahnya # 30072021  

  Sekalu Ada Kabar no Tung Widut Semua dalam bahaya Hidup bagai diujung tanduk Esok Tuhan memberi nafas atau hanya sampai kini Bak mengantri ketok palu Setiap hari dipenuhi kabar Tentang orang-orang tercinta Berduka karena corona Sisihkan kabar yang membuat luka Datangkan kala rasa kangen saja Ada apa dunia ini sebenarnya Berseliweran tentang kematian Kabar tak terelakan Ada dalam setiap hembusan nafas Terdengar makin lantang # 25072021 Ketakutan Tung Widut Siang malam rasa mendera Hati gusar dengan ketakutan Doa menjadi terlontar setiap saat Bibir tak henti menyebut nama Tuhan Doa sebagai tameng kesedihan Menghiba agar hilang dalam kehidupan Senyum seakan pergi menjauh Setiap nafas menipis bayangan kelam Menghantui pikiran  tanpa alasan Ayat-ayat terlontar Lantunan terdengar Hati memohon Keikhlasan untuk dijauhkan Masa ketakutan benar melanda Seakan nyawa dekat dengan panggilan Hanya Tuhan dan Tuhan Tempat meminta segalannya # 22072021

  Ketakutan Tung Widut Siang malam rasa mendera Hati gusar dengan ketakutan Doa menjadi terlontar setiap saat Bibir tak henti menyebut nama Tuhan Doa sebagai tameng kesedihan Menghiba agar hilang dalam kehidupan Senyum seakan pergi menjauh Setiap nafas menipis bayangan kelam Menghantui pikiran  tanpa alasan Ayat-ayat terlontar Lantunan terdengar Hati memohon Keikhlasan untuk dijauhkan Masa ketakutan benar melanda Seakan nyawa dekat dengan panggilan Hanya Tuhan dan Tuhan Tempat meminta segalannya # 22072021

Cabak Kota Tung Widut Terdengar jeritan di langit Memecah hitamnya keheningan malam Dada mendadak sesak Merinding mendengar suara bernada tinggi Beberapa bulan muncul setiap malam  Tak tahu apa yang di cari saat ini Saat pagebluk menjadi perbincangan Saat menjadi momok dari nyawa yang tak tertukar Saat sedih terasa di mata ditelinga   Bibir tetangga ikut bertanya Tak lazim kan ada Burung malam merasa membawa kabar Pertanda yang belum bisa terbaca Burung malam bercerita Tentang sesuatu yang tak kasat mata Burung malam menjerit Membuat hati teriris Burung malam bercerita Dari seribu kata yang mendengarkan dam merasa Burung malam datang kala sore telah hengkang Burung malam ada Menjadi sebuah cerita #21072021

Sanjungan Tung Widut Semilir angin tipis Dingin terasa di kulit tiada tertepis Rasa yang ada terasa hati teriris Menerima kata sanjungan dari sekarang yang publis Membutuhkan pendapat emas Mengevaluasi hasil membaca karya Takbharus rasa suka Dalam setiap karya Butuh keikhlasan hati Untuk menentukan  dimana diri berdiri Diantara remuk hati yang terbengkalai Atau sanjungan pura-pura  yang membuat  terperosok kegagalan tinggi Ikhlaskan mengkritik Dari hati kecil Ikhlaskan kejujuran Walau sulit untuk di telan Ikhlaskan Ikhlaskan apa adanya 19072021  

  https://youtu.be/S9Ex10aLxNA MENIKMATI  SENJA Tung Widut     Semilir angin senja penghilang kejenuhan Menepis kebosanan kala terkungkung kata corona Terngiang pesan yang membosankan di rumah saja    Belenggu sore ini telah lepas Dihapus  goyangan daun  ilalang yang terpa angin   Semburat jingga terpampang jauh di langit barat Bercerita bahwa dia mampu menghapus sejuta nestapa Mengubah keringat menjadi sejuk yang merasuk dalam jiwa Mencipkan ketakjuban Berjanji akan menemani sampai adan memanggil umat Untuk bersyukur bahwa senja indah telah datang   Lukisan alam sore membawa suka Duduk memandangi  terpesona Menyanjung dengan sejuta kata terulang Tak hentinya bibir mungil memuja Indah indah indah dan selalu indah          

  https://youtu.be/E3KSB3CqVuM Sampah Siapa? Rung Widut Sampah bisa menjadi masalah yang sangat pelik di kehidupan.  Setiap  rumah tangga pasti menghasilkan sampah. Masalah sampah  jadi masalah besar bila tidak di buang pada tempatnya. Ketika  melewati  sawah desa Jabalsari, Sumbergempol, Tulungagung, kalau di perhatikan selalu ada  sampah baru yang sengaja dibuang. Disebut sengaja karena sampah-sampah ini di bungkus rapi kantong  plastik atau kraung kecil.  Jumlahnya sangat banyak.   Tak habis pikir jalan pikiran orang yang membuang sampah di sepanjang jalan ini. Di buang begitu saja di sisi kiri dan kanan jalan.  Pada hal jalan  sawah  itu mempunyai pemandangan indah.  Tanaman tumbuh subur.  Di kejauhna pohon rindang eks Metropool. Lebih jauh lagi gunung Budeg   kebanggan warga Tulungagung. Keindahan apa lagi yang di dustai dari Tulungagung. Tak ada bukan?   Jalan  itu memang bisa dikatakan sempit. Hanya cukup dilalui satu mobil dan satu motor saja.  Merupakan jalan tembus yan

Dusta Membawa Cerita Tung Widut Cerita cinta tak hanya muda Tersembunyi di lubuk hati berlaksa hari di rasa Dusta mulai dirangkai  Menutupi hal yang tak layak untuk dilihat Bangga yang kadang membeberkan Tak sengaja membeberkan rahasia Mengelak masih walau bukti ada Tak punya keberanian menghadapi kenyataan Dusta mengawali beribu dusta Ditutup beribu cara untuk mengelabuhi Dusta ada dan semakin membara Kala mengira benar rapi untuknya Dusta membara seiring rindu tak tertahan Mengembangkan dusta di balik kenyataan Dusta semakin berkobar Kala orang pura-pura tak tahu cerita Dusta akan menjadi raja Kita tak perduli padanya Dusta akan menyambung dalam sebuah cerita Tentang dengannya #tetanggatetangga