Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

SEBATAS PITA MERAH PUTIH DI LENGAN

SEBATAS PITA MERAH PUTIH DI LENGAN                 “Hei...hei... sini”,Suara teriakan seorang laki-laki dari kejauhan.                 Aku tersentak. Ku toleh asal suara itu, seorang laki-laki itu melambaikan tangan padaku. Isyarat agar aku mendekat padanya. Langkahku hentikan. Kembali aku menatapnya.                 “Ya, kamu sini”, Lanjutnya.                 “Kamu tahu mengapa aku panggil?, Mengapa  kamu terlambat?, Rumahmu mana?”, Tanyanya nerocos.                 “Kok diam”, Tanyanya lagi.                 “Eh...eh...maaf saya terlambat karena kesiangan bangun”, jawabku dengan gemetar. “Kamu terlambat, sebelum masuk kelas kamu besihkan dulu kamar mandi putri, kalau sudah selesai lapor sini dulu”, Perintahnya. “Ya kak”, Jawabku sambil geloyor pergi. Hari ini memang pertama aku masuk kuliah. Masa orientasi mahasiswa baru di sebuah universitas swasta di kota kecilku. Aku sengaja tak sekolah jauh ke luar kota agar aku bisa pulang setiap hari. Biaya hidup lebih murah

RONDA AKANKAH MENJADI BUDAYA YANG HILANG

RONDA AKANKAH MENJADI BUDAYA YANG HILANG                         Saya tinggal di sebuah desa 17 km dari pusat kota dan 4 km dari kantor kecamatan. Rumahku di pinggir jalan raya antar kecamatan yang dilalui angkutan umum setiap saat, tidak terlalu pelosok. Kalau bulan puasa tiba jalan depan rumah makin ramai orang lewat ke pasar maupun ke kota untuk membeli persiapan hari raya. Ada yang kurang puasa kali ini, yaitu tak setiap malam ada warga yang ronda.                         Ronda adalah usaha untuk membangunkan warga untuk makan sahur di bulan puasa dengan kentongan atau barang lain yan menghasilkan bunyi-bunyian. Mereka mengkreasikan cara menabuh agar terdengar seindah mungkin. Di masa kecilku sekitar tahun 1980-an ronda di lakukan oleh anak-anak sedesa hanya dengan kentongan saja. Mereka kebayakan usia SD dan SMP. Anak-anak ini membuat kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak, bahkan bisa lebih. Biasanya pembuatan kelompok berdasarkan tempat surau/ langgar mereka taraweh, ta

DELIKAN PERMAINAN TRADISONAL ALA JAWA

DELIKAN PERMAINAN TRADISONAL  ALA JAWA             Pada sore hari, atau di hari-hari libur anak-anak sering  bermain dengan teman-teman untuk mrngisi waktu luang.  “Permainan  atau Gim merupakan sebuah aktifitas rekreasi dengan bertujuan berseng-senannng, mengisi waktku luang, atau berolah raga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau berkelompok”.( http://id.m.wikipedia.org/w/index . Php?........tanggal 12-7-2014)             Di lingkungan  yang masih terlihat keakraban antar  anggota masyrakatnya, banyak permainan  yang bisa dilakukakn secara beramai-ramai dengan teman-teman nereka di halaman atau teras rumah. Mereka berkelompok berlarian memainkan salah satu permainan dan tercipta  . Beberapa  permainan tercipta pada beberapa masa yang lalu sehingga  bisa dikatakakn  permainan tradisional.             Permainan tradisional  setiap daerah mempunyai nama, model, dan cara aturan main yang berbeda. Di daerah bisa kita jumpai beberapa permainan yang bisa dilakukan oleh ba

cerpenku LUKAS...KAMU BUKAN IDOLAKU

LUKAS...KAMU BUKAN IDOLAKU                                 Pagi ini seperti biasa. Aku berangkat pagi ke sekolah. Sesampainya di dalam kelas, ku taruh tas di bangkuku.” Mel.....” Lukas   menyapaku dengan wajah berseri. Tak perduli. Aku bergegas jalan ke kantin membeli kue dan teh manis. Dari jauh ku lihat Lukas berdiri di pintu. Tumben anak itu berangkat pagi, biasanya selalu dihukum karena terlambat.                                 Bel berbunyi. Semua masuk kelas masing-masing begitu juga aku. Jam pertama mulai, hari ini pelajaran IPA. Lagi-lagi aku perhatikan Lukas. Tak seperti biasanya, duduk di bangku paling belakang. Kali ini dia duduk tepat berada di belakangku. Selama pelajaran seperti biasa, dia selalu bicara bercanda kesana kemari. Sering kakinya menendang-nendang kursi yang ku duduki. Sungguh. “Hei Lukas jangan ganggu” kataku. Dengan canda dan makin menendang keras kursiku Lukas menjawab, “ Gini aja, huh”. Dasar Lukas anak bandel. Semua peringatanku bahkan pering

rpp

  36. TUTIK FAUZIYAH, S.Pd. ( KELOMPOK V ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan         : SMP Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia Kelas/Semester             : VII/2 Materi Pokok                : Teks Eksposisi Tema                             : Teknologi Tepat Guna                                  Subtema                       : Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat AlokasiWaktu               : 4X40Menit (2X Pertemuan ) A.     Kompetensi Inti 1.       Menghargai dan menghayati ajaran agama yang di anutnya. 2.       Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3.       Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan ,teknologi,seni budaya terkait fenomena