Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Puisi Kita

Gambar
  Masih Pagebluk Tung Widut Pagi semburat merah Kokok ayam sudah lelah Terdengar parau menyayat Timbulkan keraguan kaki melangkah Embun kering tersapu sinar mentari Hanya panas mulai menyengat tak henti Burung mulai bertengger di dahan kering Lapak yang sudah buka sejak dingin pagi Bangku-bangku sudah mulai penuh terisi Berjubel tak  takut oleh pandemi Ingkarkan  pagebluk  Dari cerita mereka yang jauh di sana Di tempat para orang-orang lugu Yang hanya tahu mati karena Allah memanggil Untuk menghuni  surga dari buah khikmadnya Menyanjung sang pencipta Segurat Wajah Tua Tung Widut  Selalu membangunkan kokok ayam tak pernah ditinggalkan  Mengucapkan selamat pagi mentari    Terucap dari bibir penuh bijaksana  Jalan menyusuri gang menuju gudang sang tuan  Menderukan mesin mobil Sejauh ibu kota  Sampai malam tiba  Pulangg setelah matahari benar tenggelam di bawah bantal  Selalu setia menunggunya  Meja makan yang tanpa piring Hampa  Sejenak bercerita dengan air  Tentang lelah sehari ini    ce

SENIMAN VIRTUAL

Gambar
      Seniman Virtual Tung Widut                 Pandemi yang melanda Indonesia Maret memang awalnya membuat banyak orang terpuruk.   Terpuruk karena pekerjaan,   termasuk para seniman. Para seniman   terputus rezekinya dengan adanya pandemik.   Hampir selama enam   bulan para seniman tidak ada masukan sama sekali. Pada hal mejadi profesi seniman tidak semua orang mempunyai kompetensi.   Contohnya saja para sinden.   Menjadi seorang sinden bukan hal yang sederhana,   mereka harus mempunyai bakat sebagai modal mempunyai keinginan kuat dan juga mempunyai pengetahuan tentang profesional di tekuni itu.                 Orang awam memang tak banyak menyadari,   dunia kemerlap   yang di tampilkan tak seindah apa yang ada di balik itu. Seniman cenderung mempunyai kepribadian sederhana kerja keras dan mementingkan kepuasan bagi orang lain dan diri sendiri.                 Seiring berjalannya waktu yang tidak tahu kapan   pandemik berakhir.   Mereka harus berusaha untuk menumbuhkan k

Puisi Seikat Bunga Taman

Gambar
  Menunggu Rembulan Tung Widut     Jingga  telah berlalu Tidur dalam kegelapan Tanpa menyampaikan sepatah kata pun Dia berada menjelajah malam Menemani tidur sambil menikmati nyanyian katak yang bersahutan Mata yang tak mau tertutup Mengeluarkan nyanyikan pujian untuk Tuhan Ingin memulangkan  semua dosa-dosa dan rasa kecewa   Terlintas letupan rasa salah terekam di hati Alam  hembuskan nafas yang kadang-kadang panjang Mengusir semua gulana yang menghampiri Malam benar-benar pekat tak mampu mendatangkan rembulan Sebagai  harapan mencernakan gulana yang terus datang melintas     Mengapa Malam Tung Widut       Purnama tak lagi datang Denting gerimis dan  jangkrik malam Menghiasi pekat     Angin meniup  tipis membawa dingin Melewati celah pintu jendela Mengisyaratkan peraduan telah siap menerima Mata yang sudah hampir lekat Tak lagi mau berjanji menemani malam Serasa gelap   Sunyi telah meraba bantal yang sudah tertata Mengajaknya mimpi bersama Tentang sebuah alur-alur cerita Datang perlah
Gambar
  IKUTI GAYA DAN MASA MEREKA Widwi Astuti, S.Pd                 Perkembangan IT sudah semakin maju. Tidak mungkin perkembangan itu ditolak, karena ini memang sudah tiba zamannya. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah menggunakan IT secara bijak.             Tahun 2020 seiring dengan adanya pandemi, penggunaan IT di kalangan pelajar semakin tak terbatas. Dahulu orang tua masih membatasi anaknya untuk tidak membawa gawai sebagai salah satu penerapan IT ke sekolah. Alasannya akan mengganggu pelajaran, tetapi sekarang justru sebaliknya. Gawai merupakan salah satu alat yang digunakan untuk media pembelajaran.             Masa pandemi pembelajaran daring bisa dilakukan menggunakan gawai dari rumah masing-masing. Tak lepas begitu saja. Sebagai pendidik kita harus mendampingi mereka. Memberi pemahaman kepada mereka cara menggunakan gawai secara bijak. Bijak dalam menggunakan gawai saat belajar dan mengunduh materi pembelajaran. Juga bijak dalam menggunakan gawai saat di luar pelaj