Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Bayangmu

Gambar
  Bayangmu Tung Widut Semilir angin berhembus  Pada alam hijau yang indah Seindah senyumu saat bertemu Hatiku bergetar melihatmu Rasanya serasa di surga saat-saat bersamamu Semua serasa indah tanpa batas Dibawah sadar  hanya wajahmu dipelupuk mata Aku selalu menunggu dalam sepi Walau ternyata hanya sebuah bayangan Saat aku  dalam kesendirian Doa yang ku ucap hanya meminta bertemu denganmu Jatuh memang gila Tak ada hidup tanpa bayangan Datang cantik ku Biar rasa ini menjadi damai dalam cinta Jangan sampai bayangmu terlepas Walau untuk sebuah sinar rembulan yang indah Aku inginkan hanya dirimu yang ada di di hati dan mataku Selamanya 30012024

Tawa Tengah Malam

Gambar
  Tawa Tengah Malam Tung Widut Terdengar  samar tawa Segerombolan lelaki Memecah  gerimis malam yang lenggang Dari arah warung kopi Suara riang itu kadang menganggetkan Ketika terjaga belum sepenuhnya Ingatan perlahan membuka memori  Tempat  indah saat dikunjungi Tetangga diam membisu Memandang para lelaki dengan kepul kopi Semalaman bergelut dengan imajinasi Membawa siang tak terbangun hanya karena matahari Kaki diangkat santai Bibir berasap dengan tipan sempurna Nikmat seribu nikmat Gerimis menjadi bumbu penyemangat Tak rindukan kasur empukmu Merangkai mimpi bersama buah hati Merharap kehangatan tanpa selimut Menjaga agar tak digigit nyamuk Semua tak terpikirkan Semua tak ada dalam kamus hidupnya Semua tak ada dalam imajinasinya Hanya tawa bersama yang membahagiakan 10012024

Pagi Berkabut

  Pagi Berkabut Tung Widut Pagi tanpa matahari Sinar terhalang kabut tebal Menyamarkan hijaunya tumbuhan Dihamparan persawahan Laron terbang berhamburan Dijalanan yang samar Menyambut pengguna jalan Melaju dikejar waktu Dingin menyusup dari sela jaket  Menerjang kabut mengumpal Titik air menempel tersangkut Pada dada menantang hawa Kabut menciptakan cerita Dengan keindahan di kala pagi Dinanti jika musim berganti Kabut menciptakan kerinduan Pada tunggu dan bara Kepul teh hangat  akan membelahnya Bersama sepotong pisang goreng Kabut malaskan para pekerja Enggan ke kebun sebelum sirna  Menikmati rokok terjepit di sela jari Berselimut sarung duduk bersila Memandang bukit samar tertutup 08012024

Senja di Pantai Berbatu

Gambar
  Senja di Pantai Berbatu Tung Widut Matahari bersinar temaram Perlahan berpamitan menuju peraduan Cahaya emas berkilau di atas pantai Memberi keagungan sebagai bukti Tuhan  memberikan keindahan abadi  Angin sore memberi kesejukan  Pada batu dibibir pantai Penat seharian menantang sinar terik Kini dibelai lembut ombak berbuih Debur makin berteriak Lengang suara bising kendaraan Batu tetap tersenyum  Melihat kabut  menutup bukit Dia tetap menanti  07012024

Berkaca Pada Diri

Gambar
  Berkaca Pada Diri Tung Widut Pandangi diri  pada sebuah cermin Tak sama dengan  harapan Akan muncul sebuah kebaikan Dengan sejuta warna Yang ada sebuah kenyataan Sebuah wujud tak terlihat sifat nan isi hati Kebaikan tersembunyi Di balik raga yang hanya begitu saja Melangkah pada kehidupan nyata Bersama orang yang beraneka pendapat Beranekaragam keinginan Berbeda dengan diri Kembali lah berkaca Lihatlah wajah tua Yang sudah terdapat garis-garis hitam Kulit tak lagi segar Adakah gurat keikhlasan Setelah bersama mereka Kaca akan bercerita Dapatkah kita diterima Senyum akan mengembang Atau kerut yang lebih tua dari hitungan umur Memaksakan kehendak kita kepada orang lain Siapaaku04012024

Mengalir di Sela Batu

  Debur Ombak Pantai Mutiara Tung Widut Siang datang Matahari menyengat Tak luntur kan semangat  anak kecil Bermain air di atas batu terjal Tertawa mengapungkan diri Mengajak  ombak kecil bercanda Ketika ombak besar datang Menjerit riang menyambutnya Buih-buih atas ombak Sapalah tenjalnya bebatuan Riangkan anak kecil yang sedang bermain Membumbung kan badan ketika ombak datang Ombak  Belai mereka dengan riang Ketika kau bawah  naik Seakan digendong dengan lembut