SERPIHAN CERMIN RETAK 21
SERPIHAN
CERMIN RETAK 21
Tung
Widut
Pak Carlos yang terbangun segera terperanjat. Tangan kanannya
diletakan di bibir. Memberi kode pada sang ibu untuk diam. Lalu keduanya ke
luar lamar.
“Semalam badanya panas ma,” kata pak Carlos
Malam yang cukup dingin.
Sedari sore hujan lebat tak terbendung. Terdengar suara hujan terus menerus.
Kadang hanya berhenti sebentar lalu kembali lagi. Dedaunan basah di taman rumah Pak Carlos kelihatan
mengkilap memantulkan cahaya lampu. Teh buatan tante Lindri sudah kering sejak
sore. Lampu ruang depan sudah
dimatikan sejam lalu. Yuandra sudah masuk kamar terlebih dahulu. Tinggal tante
Lindri yang tetap di ruang tengah. Ruang tempat
nonton tv sambil santai di sofa panjang.
Kelihatanya tante Lindri
menanti Pak Carlos pulang. Sedari sore selalu menanyakan keadaan Pak
Carlos. Menanyakan apa kabar pak Carlos kepada Yuandra. Menanyakan apakah pak Carlos pesan kalau pulang malam ini.
Dia juga sering membuka pintu
untuk melihat ke kanan dan ke kiri, juga
sering memandangi Hp walaupun tak berbunyi.
Yuandra ingin menikmati suasana hujan di bawah selimut hangat. AC
dimatikan. Dibukanya sedikit cendela kamar.
Agar udara dingin bisa dinikmati secara alami. Ternyata mata Yuan tetap
tak mau terpejam. Pikirannya selalu dihantui pada masa lalu , masa sekarang dan
nantinya. Malah justru rasa was-was muncul karena sikap aneh tante Lindri sejak
sore. Kini dia mulai mengucapkan doa-doa agar bisa terpejam.
Terdengar sayup suara tante Lindri berbicara dengan seseorang.
Semakin lama suaranya semakin keras. Bahkan nama Yuandra sempat disebut. Segera
bangkit dari tidur. Perlahan pintu kamar dibuka agar tante Lindri tidak
mengetahui kalau dia ke luar dari kamar. Kaki langsingnya berjikat mendekati
tangga turun. Kini poisinya benar aman tak terkihat dari bawah. Tapi suara
tante Lindri maupun pak Carlos sangat jelas terdengar. Terlihat pak Carlos
duduk di sofa berhadapan dengan tante Lindri.
“Aku semula sangat menyukai gadis itu, Gadis yang santun halus dan cantik. Setelah kau mengajaknya ke rumah ini, aku jadi curiga. Sebenarnya ada sesuatu antara kamu sama dia. Oke, kalau kau tertarik padanya. Gadis itu memang lebih baik dari gadis-gadis mu yang terdahulu,” kata tante Lindri dengan suara keras.
Komentar
Posting Komentar