Suara dan Cerita

 

Suara dan Cerita
Tung Widut

Mengalun antara desir angin
Kala penghuni dunia mencuit
Ada sebersit cahaya cerita
Tentang sebuah alunan yang sumbang

Sudah kaya kah dia
Mempu mendua dengan yang pertama
Tanpa suatu keikhlasan  akan diterjang

Rintik hujan yang berubah jadi badai
Menyuarakan derai  keangkuhan sementara
Tak sadarkah bila   hidup selalu tidak sempurna
Hanya sebuah angan membuat indah

Ini bukan surga
Yang hanya  diraih dengan kata andai
Terbukalah mata dan batinmu
Akan tahu saat kaki berpijak

Bukan di tanah nirwana
Yang hanya ada kebahagiaan penuh kuntum bunga
Ini tanah hitam yang hanya ada cucuran keringat untuk mendapat keping kedamaian
Bukan permainan dan alur cerita

Gambar
republika.co.id




Lantunan Negeri

Tung Widut




Terdengar sayup terbawa angin

Suara santri di seberang 

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Memberi syukur tentang kemerdekaan


Bisa bersekolah memadu ilmu

Duniawi dan bekal surga nanti 

Berbaju koko putih menghantarkan mereka

Mencapai puncak harapan 

Yang membanggakan dengan acara wisuda



Lantunan ayat suci menyatu pada jiwa

Merambah pada dunia islam sebagai landasan

Setiap langkah terucap kebesaran Allah

Meraih ilmu  dan membagikan

Pada mereka yang membutuhkan



Para pemuda bangsa yang sejajar

Terbungkus keyakinan penguasa

Hanya Tuhan  segala kuasa




Mengingkari Rasa
Tung Widut


Kata bisa berjala di jalur yang beda
Lidahpun bercerita tentang satu sisi
Tersembunyi dari kata jujur
Menyanjung atau dengan nada  membenci

*
Telinga hanya mendengar kicauan
Tak bisa memilah dengan rasa
Menelan apa adanya
Seiring alunan yang terdengar
*

Semua bisa di warna 
Dalam sekejam berubah sesuai nada
Dengan kata dusta yang membalikan fakta
Berkata sesuka hati 

*
Di lubuh bilik dalam dada
Kesungguhan tanpa hiasan bersemayam
Kesungguhan tanpa  polesan
Tanpa pula bumbu penyedap

*
Sinar bola mata sebagai cendela
Memberi tanda kedustaan
Melirik mesra tanda kejujuran
Yang  terbaca pada sampul rasa suka

*
Dengarkan seksama
Akan terselip kata dengan nada berbeda
Terukir penuh arti
Disela beribu laksa makna rangkaian kata
Kau punya rasa suka



 Seperti Mereka 
Tung Widut


Yang kembali menguak cerita
Dari masa yang pernah terkubur
Serangkaian  masa lalu kini hadir kembali
Saat renta mulai menginginkan kebebasan

Diukir kembali masa yang tak kan pernah kembali
Dalam rangkaian obrolan sebagai penukar penat
Berpuluh tahun menciptakan kegembiraan
Kini kala sudah hampir usai
Dirajut kembali


Waktu tak pernah berlalu
Sendu akan datang setiap waktu  
Kala kebebasan balas dendam
Dari menimang anak cucu  berpuluh tahaun lalu


Relakan burung kembali terbang
Meliuk di atas awan
Merasakan segarnya angin kebebasan
Demi sembuah kebahagiaan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja