Barang Aneh Sha

 Benda Apakah?


Tung Widut




Benda apakah yang ada di foto itu? Kalau anda pernah singgah ke rumah saya, masih ada beberapa barang aneh atau barang yang ditempatkan pada tempat yang tidak semstinya.   Dianggap aneh  karena tidak selayaknya barang itu berada di tempat itu.


Misalkan pada waktu beberapa bulan yang lalu sahabat saya berkunjung ke rumah. Ketika memasuki kamar mandi tertawa terpingkal-pingkal melihat sebuah penggorengan (wajan) yang berada di kamar. Karena ditempat yang tidak layak, mereka pun bertanya kepada saya. Tentang  sebab wajan bisa sampai di kamar mandi. Jawabnya tempat bermain bagi anak saya si kecil Shakila. Shakila masuk ke dalam wajan dan di putar-putar  sebagai latihan keseimbangan katanya. 


Salah satu barang yang tidak layak lagi di rumah saya. Benda ini kalau kita lihat berupa kain kaos.  Itu adalah sebuah kaos kaki yang dimasuki botol air minum dari sisi atas dan bawah sehingga berbentuk  seperti pada gambar. 


Tak tahulah apakah yang  dilakukan anak Sha itu suatu pelanggaran?  Karena jelas melakukan hal yang tidak selayaknya di lakukan. Atau justru memberi kebebasan pada dia.


Tapi yang jelas setelah terjadi barang-barang aneh yang tidak layak saya menjelaskan fungsi yang tidak benar.  Dan boleh  membuat barang barang lain sebagai bentuk kreativitas dia asalkan tidak membahayakan.






Gerak Dasar Tari Tradisional sebagai Gerak Pemanasan

Tung Widut



Hari ini hari Minggu kan? Hari yang paling di nanti bugi anak-anak sanggar. Di hari Minggu  mereka latihan bersama. Ini kesempatan mereka untuk mengisi hari libur dengan kegiatan yang postif. Belajar ilmu baru sekaligus melestarikan budaya tradisional. 


Setiap awal pertemuan pelatih mengajak para generasi  penerus budaya ini untuk mengadakan pemanasan. Secara  kesiapan gerak bertujuan agar tidak ada cidera saat mengadakan gerakan.  Secara kemampuan gerak agar mereka mampu melakukan gerakan yang. Semourna.  Secara bentuk  lebih mempuanyai bentuk yang sempurna. 


Pemanasan setiap kali pertemuan dipilih posisi dasar pada tarian. Mulai dari posisi jemari tangan, gerak kaki, posisi kaki, posisi badan dan masih beberapa gerakan yang sering di gunakan dalam tarian. 


Posisi jemari seperti gruji, ngithing ngrayung dilakukan bergantian dengan hitungan 1 sampai 8.  Latihan pemanasan ini dilakukan di ulang-ulang sampai  mereka sudah di rasa terampil.


Gerak pemanasan berikutnya gerakan kaki bagian telapak. Gerak mancat, gejuk samping, gejuk belakang.  Gerak gerak ini sangat berpengaruh dalam gerak tarian. Tarian akan kelihatan bagus bila penari  bisa menguasai gerakan ini. 


Tak kalah penting yang harus dilakukan yaitu tanjak. Tanjak putri maupun tanjak putra. Tanjak tidak hanya sekedar membuka kaki (pada tanjak putra) atau merapatkan kaki pada tanjak putri. Tanjak juga ada bentuk tanjak kanan dan kiri.  Tanjak kanan bila telapak kaki  kanan hampir membentuk garis horisontal.  Sedangbtanjak kiri bila kaki kiri sejajar dengan garis horinsontal. Sedang berat badan  tertumpu pada kaki kanan.


Penentu baik tidaknya sebuah gerakan juga dipengaruhi oleh posisis  posisi badan penari. Kebanyakan  posisi badan  pada tarian, badan tegak dengan dada di busungkan. Punggung tegak atau di kenal dengan istilah ndegek (bahasa jawa). 


Gerak pemanasan ini banyak di muncul di berbagai gerak tari.  Untuk itu gerak-gerak ini memang seharusnya di latihkan pada setiap awal latihan agar para anak-anak yang berlatih tari lebih cepat menguasai gerakan ada tarian apapun. Salam literasi. Salam budaya. Siapa lagi kalau bukan kita yang harus menamkan budaya tradisi kepada mereka. 



Ingset  Tiga Kali

Tung Widut



Seni tari merupakan hasil rangkaian  gerak yang menimbulkan  sajian keindahan.  Gerakan yang berasal dari peniruan gerak kegiatan manusia setiap hari.  Peniruan gerak yang di modifikasi menjadi gerak yang enak dilihat. 

Gerakan tari  dikenal dengan gerak putra dan gerak putri. Gerak putri merupakan gerakan yang menggambarkan seorang wanita. Setiap gerakan tentu sesuai dengan karakter wanita yang halus gemulai. Bisa dikenali dengan bentuk kaki tanjak  yang bervolume kecil. Artinya jarak antara kaki kanan dan kiri berdekatan.  Gerak pinggul megal-megol juga sebagai ciri khas gerak putri. Gerak pinggul biasanya  terlihat pada tarian bertema riang.  Pada tarian halus agung gerak tari cenderung lembut dan berirama lambat.  

Gerak ukel lebih banyak di gunakan pada gerakan tari putri.  Walaupun pada tari tertentu gerak ukel sangatlah minim.

Tari putri yang juga sering di gunakan adalah gerakan dagu. Gerak dagu ke kiri kekanan (keter), gedeg, lenggut menoleh dsb.



Gerak putra, bila gerakan tersebut menggambarkan tarian laki-laki dengan karakter gagah. Gerak godeg dan tolehan yang sering di gunakan. Gerak kepala pada tari putra tak sebanyak tari putri. 

Gerak tangan di dominasi dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi. 


Gerak tangan  tinggi sebahu ini menambah kesnn gagah. Jemari mengepal, ngithing dan ngruji. Tak banyak gerak jari yang di sajikan. 


Kunci utama pada gerak putra pada  bentuk kaki (tanjak) yang di buka lebar.  Seberapa lebar kaki untuk tari putra? Adakah ukuran sebagai patokan? Ukuran untuk tari putra tidaklah sama  masing-masing orang. Tergantung dari postur tubuh yang dimiliki oleh penari. Seorang penari dengan postur tubuh tinggi akan kelihatan bagus apabila bentuk kaki  lebar dan mendak. Ukuran bagi yang berbadan gemuk tidak membutuhkan  volume yang lebar.  Karena setiap orang membutuhkan volume tanjak tidak sama, maka  tidak bisa diukur lebar tanjak.  

  Lebar tanjak tidak dapat di ukur. Untuk memudahkan memberikan  pemahaman kepada anak-anak  digunakan tiga ingset kaki. Tiga ingset artinya gerakan yang bisa di lakukan pertama kedua telapak kaki yang berjajar berdekatan   ujung kaki  digerakan terbuka.  Kedua tumit dibuka. Ketiga  kembali ujung kaki di buka. Tiga langkah itulah yang di jadi metode untuk mengajarkan tanjak tari putra untuk  usia anak-anak. 

  Metode ini biasa di terapkan di sanggar tari Kembang Sore cabang Wonodadi. Sanggar ini mengadakan  latihan tiap hari Minggu pagi. 





Terimakasih

Tung Widut. 


"Ma pengen pipis," kata Sha ketika diajak berbelanja di sebuah toko.  Mama pun meredam dengan janji untuk menahan nya.  Bisa, anak kecil seusia Sha menahan pipis begitu saja? Tentu Sha mulai merengek tidak bisa menahan. " Sudahlah sebentar lagi kalau gitu Saya minta tolong sama masnya yang pelayan, " janji sang mama.  Tak lama sang pelayan lewat  di depan  Bu Hasna. Ibu Sha pun meminta bantuan pada sang pelayan.  "Sebentar bu," katanya dengan ramah. Sambil masuk ke sebuah ruangan.  Beberapa menit muncul. Dia sambil berkata, " Maaf bu kamar mandinya sedang diperbaiki. Mohon maaf banget."  Semua harapan musnah sudah kini mulai berfikir di mana anaknya harus pipis. Hal  sederhana tapi sangat rumit untuk dipikirkan. 


Bu Hasna segera membawa anaknya ke luar.  Kebetulan sekali jarak 10 m dari toko terlihat tulisan "masjid" di bawahnya disertai anak panah masuk ke dalam sebuah gang. 


Sha dibimbing sang mama memasuki gang yang hanya kira-kira 2 meter. Suasana kiri kanan sangat sepi. Kaki mereka semakin ragu melangkah. "Mbak cari siapa?" sebuah suara mengagetkannya. Tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa gusar, darah terasa semakin mengalir deras, denyut jantung 100 kali lebih cepat  Dihentikannya langkah keduanya.  Menoleh ke kiri dan ke kanan. Ternyata suara dari seorang laki-laki yang sedang duduk di pojok sebelah teras rumah. "Di situ ada tulisan masjid, saya mau  numpang pipis," kata bu Hasna beranikan diri. 


Sesuai petunjuk. Jalan yang harus di lalui belok ke kiri, belok kanan. Disepanjang jalan tak ada rumah yang menghadap. Kiri kanan tembok tinggi.  Suasana suram mulai terasa. Tak ada lampu penerangan. Hanya sorot cahaya dari fentilasi rumah dari kejauhan. Aroma pengap mulai tercium makin terasa.  "Ma...sepi. Taaakut," Sha kembali merengek.  Bu Hasna justru mempercepat jalannya.  


Ternyata letak masjid harus belok kiri lagi. Masih tak seorangpun yang dapat di temuainya. Setelah betul bertemu dengan pintu masjid, tangan bu Hasna segera mendorong pintu.  Pintu yang  terbuat dari  besi tak. Berkutik juga. Pintu tak bergeser sedikitpun. Bu Hasna.  Mulai membuka-buka kunci. Pintu agak dipaksakan. Suara gemerontang pun terdengar keras.  'Hah...," teriak Sha, tiba-tiba. Dia merangkul ketakutan.  Di samping bu Hasna  ada sepasang kaki yang begitu dekat wajahnya.  


"Saya bukakan kuncinya," suara itu ternyata suara seorang gadis kecil yang cantik membawa sebuah kunci. Dia berusaha membukakan  pintu.  Setelah bu Hasna menyampaikan tujuanya gadis itu membukakan pintu,  menunjukkan kamar kecil, dan menyalakan lampu. Begitu juga setelah Sha dan bu Hasna selesai buang air kecil. Gadis itu juga menutup pintu dan matikan lampu. "Terima kasih ya Mbak,"ucap bu Hasna.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja