DELIKAN PERMAINAN TRADISONAL ALA JAWA
DELIKAN
PERMAINAN TRADISONAL ALA JAWA
Pada
sore hari, atau di hari-hari libur anak-anak sering bermain dengan teman-teman untuk mrngisi
waktu luang. “Permainan atau Gim merupakan sebuah aktifitas rekreasi
dengan bertujuan berseng-senannng, mengisi waktku luang, atau berolah raga
ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau berkelompok”.(http://id.m.wikipedia.org/w/index.
Php?........tanggal 12-7-2014)
Di
lingkungan yang masih terlihat keakraban
antar anggota masyrakatnya, banyak
permainan yang bisa dilakukakn secara
beramai-ramai dengan teman-teman nereka di halaman atau teras rumah. Mereka
berkelompok berlarian memainkan salah satu permainan dan tercipta . Beberapa permainan tercipta pada beberapa masa yang
lalu sehingga bisa dikatakakn permainan tradisional.
Permainan
tradisional setiap daerah mempunyai
nama, model, dan cara aturan main yang berbeda. Di daerah bisa kita jumpai
beberapa permainan yang bisa dilakukan oleh banyak anak, contohnya delikan, bak sodor, jumpritan, enthik, nekeran,gedrik
dsb.
Kali ini saya akan
menyampaikan permainan Delikan yang
biasa dimainkan di daerah saya yaitu kabupaten
Blitar bagian barat perbatasan dengan kabupaten Tulungagung tepatnya di
desa Kaliboto kecamatan Wonodadi. .
Delikan sebagai salah satu permainan yang berkembang di jawa sangat di sukai anak-anak. Permainan ini bisa
beranggotakan 3 atau lebih anak bahkan
bisa dilakukan sebanya-banyaknya anak. Makin banyak anggota makin asyik permainan
ini di lakukan. Pada jaman-jaman dahulu
permainan ini bahkan bisa dilakukan sampapi beberapa hari sebagai
lanjutan hari pertama main.
Permainan
Delikan dilakukan diawali dengan Hom. Hom ini cara untuk menentukakn siapa yang
“besang” (jaga). Hom adalah mengadu telapak tangan tengadah(mlumah) atau
terkurap (murep). Dengan mengucapkan bersama “ hompimpah alaihum gambleng”
telapak tangan digerakkan kekiri kekanan dan saat bunyi terkhir
masing-masing anak menengadahkan tangan
atau tengkurepkan tangan. Anak yang tangan tidak sama dengan teman dianggap
kalah atau besang. Andai yang kesamaanya
banyak mereka dianggap menang. Misalnya ada 5 anak, bila yang mlumah 3 dan murep 2 maka yang 3 sudah
dianggap menang, sedang yang dua “Sut”/ Suit.
Sut yaitu mengadu
jari jempol, telunjuk, dan kelingking. Dengan perjanjian yang umum di terpkan
yaitu jempol menang dengan telunjuk.
Telunjuk menang dengan kelingking. Kelingking menang dengan jempol.
Bangi anak yang kalan harus besang (berjaga).
Caranya yang berjaga memegang tiang atau pohon sebagai Pal ( pusat permainan)
yang di sepakati. Biasanya pal
ditentikan berupa benda yang mempunya ketinggian di atas tubuh anak-anak
misalkan pohon atau tiang agar mudah memegangnya. Letak pal biasanya menganbil
poho/tiang yang berada di tengah-tengan halam atau yang paling mudah di
jangkau dari segala arah.
Anak yang besang/ jaga
memegang pal sambil menutup mata berhitung 1-10 dilakukan dua kali. Teman yang
tidak besang berlari mencari tempat persembunyian atau Delik. Mereka
bersembunyi di bawah tembok, di balik tumbuhan atau kadang ada yang rela masuk
“joglangan” (lubang untuk membuang sampah). Luas wilayah delik pun tidak boleh
jauh atau disepakati sebelum permainan. Luas wilayah delik pun tidak boleh
jauh atau disepakati sebelum permainan.
Sambil bersembunyi
mereka juga mengintip gerak gerik anak yang besang.Bila kelihatan terancam
diketahui mereka akan pindah tempat persembunyian. Anak yang besang mencari
kesana kemari teman-teman yang bersembunyi.
Bila sudah menemukan di bilang ” Dul.....”dengan menyebut nama
teman dan kadang tempat yang di temukan.
Misalnya “Dul Andri di balik tembok”,
jangan lupa segera memegang Pal. Sang
anak yang diketemukan pun keluar dari persembunyian. Bila lama tak di ketemukan
biasanya yang bersembunyi menggoda dengan teriakan “hoe” ,” Koek”, atau “kuk”. Bila
sulit diketemukan dengan hanya memandang ke kiri ke kanan yang besang mencari
menjauh dari Pal.
Di saat yang besang
menjauh dari Pal inilah anak yang belum diketemukan berusaha mendekat Pal tanpa di ketahui yang besang. Andai
diketahui, mereka harus beradu lari
untuk memegang Pal lebih dahulu. Bila yang besang kalah mencapai Pal atau Pal lebih dulu di pegang yang bersembunyi
maka teman yang tadi sudah ditemukan berhak bersembunyi lagi. Begitu
seterusnya.
Bila semua teman bisa
diketemukan semua maka, yang besang atau berjaga adalah teman yang diketemukan
paling dahulu.
Jadi keinget jaman dulu😊😊😊
BalasHapusbetul
BalasHapus