Jakan Kecilku

 Jalan Kecilku

Tung Widut


Pagi menggeliat dalam dingin

Kabut tebal selalu menyelimuti

Sinar mentari semburat kuning manja 

Kala  berpuluh  petani sudah menyibak rasa jalan kecilku



Subuh baru usai

Pengguna sandal japit dan mukena turun dari masjid

Gerobak kecil berisi pupuk melewatinya

Orang tanpa sepatu menapakinya

Cangkul dipanggul pada pundak kekar

Topi lebar persiapan mentari tiba


Semangat menyelimuti niat tiap pagi

Para pengena seragam melintar dengan kayuhan sepeda mini

Tas dipunggung dan bersepatu hitam

Embun tak lagi heran

Setiap pagi berpapasan


Kala terik di atas kepala

Jalanan kecil tetap menyapa

Tak kalah semangat mereka berlalu 


Senja tiba sembunyi dibalik alam

Semburat sinar mengucapkan selamat tinggal

Jalan kecil menyimpan cerita

Sebagai saksi mereka yang melintas



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja