Puasa dan Gema Takdir
Puasa dan Gema Takbir
Tung Widut
Sebulan sudah berjuang mengalahkan nafsu duniawi
Bersama dengan terik mentari yang selalu mencoba
Keteguhan hati untuk menahan
Sebagai ujian kesabaran menahan dahaga
Perut yang meronta dalam kekosongan
Berteriak menyerang menjadi rasa lapar
Menggetarkan keunginan atas rayunya
Hanya bergeming menjawab
Lelap yang dikatakan sebagai ibadah
Tak mudah dilakukan dengan mimpi setumpuk makan
Seluas kolam minuman segar
Mentari mulai tenggelam
Berjuta godaan kembali datang dengan aroma sedap
Membumbung disetiap hembusan angin
Dari kepul tungku dapur dengan suara gericik minyak mendidik
Semakin sore matahari semakin terlelap
Detik demi detik selalu dinanti
Puncak perjuangan ada antara menunggu dan waktu
Tersekat oleh jarium jam yang hanya beberapa detak
Hari ini se mmua sinar dengan gema tabir
Menggaung seantero negeri
Pertanda perjuangan sementara usai
Kembali menjalani hidup setahun lagi
Komentar
Posting Komentar