Berharap

 Berharap

Tung Widut



Kelabu langit menyapa pagi

Mentari malu menampakkan diri

Dari tidur semalam yang terlalu damai



Embun belum juga mengering

Hawa dingin terasa dalam belaian angin

Semilir meniup kulit ari 



Pekat semakin terasa di atas sana

Mendung menggelantung pada  awang-awang

Semakin siang semakin menggumpal petang


Awan akankah kau ajak hujan bersamamu

Menyapa hati gundah karena kebahagiaan semu

Tak luput air mata bila kau turun

Hatiku benar bagai diiris sembilu



Awan akankah kau  tambah luka hati ini

Dengan guyuran yang bisa menghentikan rejeki

Hanya kaulah harapan ini

Jangan datang hujan  sepanjang hari


Awan akankah kau obati luka hatiku

Yang selalu memohon atas kebesaran Mu

Hujan tak akan ku tolak pada malamku

Saat  tertidur lelap menjedakan nafasku



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja