Puisi Hujan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Camar di Bawah Hujan
Tung Widut
Beribu kawan meramaikan senja
Tak lengkap dengan jingga merona
Hujan menghapusnya dari pandangan
Menjadi kelabu memayungi hijaunya dedaunan
Mereka menggelepar membuat lingkaran
Menukik merendah bersautan
Membentangkan sayap menunjukan keperkasaan
Menikmati rintik di lautan kelabu
Hawa dingin tak ada ketika bersama
Alam di bawah memberi segudang rejeki
Makanan yang bisa di dulang setiap hari
Gelap kan tiba
Bermain sebelum benar peraduan benar memanggil
Ini saat terindah
Kabar Duka
Tyng Widut
Kabar tanpa tangisan
Hanya bayangan keduaan menhantam sebuah keramaian perhormatan terakhir
Layaknya upara di gelar
Semu memang
Semua hanya cerita dulu kala
Saat dunia datar dengan hiruk pikuk
Hanya berisi irang-orang berambisi diri
Kini irama hidup telah terwarnai
Semua diam di rumah sudah tertulis bak pelangi
Layar hp yang bercerita
Tentang ramainya berita dunia
Kala kabar duka tertulis
Hanya rintihan doa yang bisa terucap
Tanpa berani melangkah
Bara
Tung Widut
Panas tiada tara
Lumat semua yang ada
Hilang rata dengan hitam
Tangis tak bisa memadamkan
Rintih tak dapat mengusirnya
Kerika bara reda
Hanya renungan hampa yang tak bisa berbuat
Menyesal dan terpuruk
Bata kegenbiraan dalam perayaan
Menemani malam pekat dengan hiruk pikuk tawa
Bergoyang seirama nada ceria
Aroma khas makanan surga
Tercium kala api menyulut
Tetesan rasa yang mengepulkan asap
Pemyedap hidangan spesial
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar