Undangan Menantang
Undangan Menantang
By Tung Widut
Pagi belum berlalu dengan embun membasah
Angin diam dalam beku dingin tak tertahan
Burung berekicau memanggil samg mentari
Mengusir hawa memalaskan penghuni bumi
Sehelai undangan melayang diantar gemuruh angan
Api emosi yang tak pernah padam redam dengan kata
Menyimpan bara dalam sekam
Memuntahkan lava tersimpan dalam
Melempar bola pijar menyerang sasaran
Hadirkan rasamu
Hilang sirna logika jalan kebanyakan
Tiada malu yang menutup wajah kusam
Mulai membiru lkarena langkah salahmu
Atau memang kosong alur otak normal
Hadirmu tak pernah dinanti
Dihindar beribu insan
Karena kearogannan berkoar membenarkan diri
Tuai benih yang disebar
Dipupuk semasa nafap menghirup
Kaki melangkah
Kalahkan diri sendiri
Melebihi kuasa ilahi mengatur kami
By Tung Widut
Pagi belum berlalu dengan embun membasah
Angin diam dalam beku dingin tak tertahan
Burung berekicau memanggil samg mentari
Mengusir hawa memalaskan penghuni bumi
Sehelai undangan melayang diantar gemuruh angan
Api emosi yang tak pernah padam redam dengan kata
Menyimpan bara dalam sekam
Memuntahkan lava tersimpan dalam
Melempar bola pijar menyerang sasaran
Hadirkan rasamu
Hilang sirna logika jalan kebanyakan
Tiada malu yang menutup wajah kusam
Mulai membiru lkarena langkah salahmu
Atau memang kosong alur otak normal
Hadirmu tak pernah dinanti
Dihindar beribu insan
Karena kearogannan berkoar membenarkan diri
Tuai benih yang disebar
Dipupuk semasa nafap menghirup
Kaki melangkah
Kalahkan diri sendiri
Melebihi kuasa ilahi mengatur kami
Komentar
Posting Komentar