Apalagi dengan Mu

 Apalagi dengan Mu

Tung Widut



Senyum masih menawan

Keramahan  dari sisi bibir masir terpancar

Untuk apalagi semua disuguhkan

Bila hanya sebuah lepalsuan


Pergilah dengan keiklasan

Semua disadari dari kebiasaan

Hitam putih semua sudah ditelan

Pergi saja tak apa


Hari demi hari bukan untuk sebuah kegembiraan

Ketenangan perlu ada pada hati terdalam


Morgana tawa sederetan kata-kata merayu

Tak kan ada lagi cerita  tentangmu

Tentang sebuah perkenalan yang tak berujung

Tentang kemauan yang tak  tersambung

Tentang segala yang diminta dengan pengharapan

Hanya ada permitaan  terkabulkan



Tangan ku iklas memberi

Hatiku tulus menemani

Ridho Tuhan yang dinanti

Ingin suatu saat dapat menikmati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Setangkai Mawar Kuning