Biduk yang Hampir Tenggelam
Tangkai Pertama
Tung Widut
Dua tahun sudah
Menimang penuh harap
Kala sinar mentari baru menemani
Ku usap peluh untuk mengelus mu
Sinar mulai meredup
Ku belai hijau dengan hati tulus
Pertanyaan yang ada setahun lalu
Kini terjawab
Setiap pucuk berbakti padaku
Memekarkan unggu sendu
Karena terlalu sayangmu
Dua kebahagiaan kau tumpahkan
Memandang mu tak banyak waktu
Hanya ku bawa mimpi untuk memuaskan
Membelai mu kembali
Merajut suka yang sebenarnya tak terbatas
Tak ingin melepas walau ke tangan orang tercinta
Masih terlalu sayang
Takut kehilangan
Hanya kamu dan kamu yang menjawab
Aku takut kehilangan
#anggrek25042021
Purnama Puasa
Tung Widut
Apa yang kau nanti
Hidup bukan hanya sebuah perjuangan dunia
Katakan padaNya
Yang kau lakukan belum sempurna
Jalan kemenangan sabar adanya
Tak mampu menyerahkan hidup dengan sebuah keiklasan
Perjuangan melawan bencana
Lebih tepat untuk kata tanpa menyerah
Rembulan datang diwaktu malam
Menyinari hati para pecundang
Bukan hidup dan mati yang ada dalam pikiranya
Sekedar isi perut yang sebenarnya tak pernah terisi
Lihatlah jauh ke awang
Langit sebentar abu-abu pekat tanpa bintang
Hanya gelap menyelimuti
Kala mata sejauh memandang
Bentang Cerita Dalam Ukiran Karya
Tung Widut
Lihatlah Indonesia kita
Menghijau kemilau bak permata
Menyegarkan pandangan mengusir hampa
Menyebar permata di atas bukit dan dalamnya samudra
Suatu waktu bila sirna sudah
Matahari tak lagi bersahabat dengan dengan rembulan
Dunia berubah ajang pertekaran
Tak lagi memikikan belalang dan burung yang beterbangan
Di atas alam yang indah
Aku tak kan berucap
Ku ukir cerita dalam tatah aksara
Yang bisa kau baca di setiap masa
Bibirku tak akan berucap
Lihatlah dalam setiap ruas kertas yang bisa kau baca
Lihatlah pada layar kaca bertanda makna
Langkah karya abadi tersematkan
Anak cucuku
Ejalah makna sampai ke kalbu
Setiap goresan akan mendatangkan tahu
Betapa besar warisan Indonesia untukmu
Aku akan kau kenang lewat tulisanku
Aku
Hanya menggiringmu menuju jalan ilmu
Sebagai bekal nanti dalam mengarungi hidupmu
Komentar
Posting Komentar