Senja di Bangku Tunggu

 Senja di Bangku Tunggu

Tung Widut




Dari jajaran bangku panjang hitam

Duduk berdua dengan si kecil tersayang

Menunggu giliran



Dua tahapan telah usia 

Mencatat nama dan keluhan rasa

Panas dingin muntah serasa berat

Setengan mati dengan kepala seakan terbelah



Jajaran bangku yang membosankan

Hanya bisa membayangnkan sinar senja

Dihamparan sawah belakang rumah

Dinikmati denga secangkir kopi


Tersiksa rasanya

Senja meninggalkan diri tanpa sebuah cerita

Ngilu remuk pada raga

Pemisah antara keinginan dan nikmatnya senja



Senja datanglah padaku esok

Hiburlah hatiku yang di serang raga lulai

Aku ingin melepasnya

Agar bisa menikmatimu di alam bebas


Senja

Bangku tunggu tak pernah mengenalmu

Hanya dari cerita yang didengar

Dari bibir ngilu yang selalu menyanjungmu 


Senja 

Kali ini benar aku merindukanmu

Panggillah aku esok hari 

Saat kau menari di sore hari



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja