SENIMAN VIRTUAL
Seniman Virtual
Tung Widut
Pandemi
yang melanda Indonesia Maret memang awalnya membuat banyak orang terpuruk. Terpuruk karena pekerjaan, termasuk para seniman. Para seniman terputus rezekinya dengan adanya pandemik. Hampir selama enam bulan para seniman tidak ada masukan sama
sekali. Pada hal mejadi profesi seniman tidak semua orang mempunyai kompetensi.
Contohnya saja para sinden. Menjadi seorang sinden bukan hal yang
sederhana, mereka harus mempunyai bakat
sebagai modal mempunyai keinginan kuat dan juga mempunyai pengetahuan tentang
profesional di tekuni itu.
Orang
awam memang tak banyak menyadari, dunia
kemerlap yang di tampilkan tak seindah
apa yang ada di balik itu. Seniman cenderung mempunyai kepribadian sederhana
kerja keras dan mementingkan kepuasan bagi orang lain dan diri sendiri.
Seiring
berjalannya waktu yang tidak tahu kapan pandemik
berakhir. Mereka harus berusaha untuk
menumbuhkan kembali profesi yang mereka geluti. Usaha dengan aktif mempelajari IT sesuai dengan zaman yang
sekarang lagi trend dengan membuat canel
you tube atau dengan mengadakan
pertinjukan virtual.
Adanya
pertunjukan virtual yang jelas mereka mampu menyampaikan ekspresi, bisa bertemu lagi dengan penggemarnya dan yang
lebih penting mendapatkan penghasilan yang
pernah terputus.
Dari
sini kita menyadari pentingnya pengembangan IT di segala bidang.
IT sangat membantu kehidupan.
Komentar
Posting Komentar