Puisi Seikat Bunga Taman
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menunggu Rembulan
Tung Widut
Jingga telah berlalu
Tidur dalam kegelapan
Tanpa menyampaikan sepatah kata pun
Dia berada menjelajah malam
Menemani tidur sambil menikmati nyanyian katak yang bersahutan
Mata yang tak mau tertutup
Mengeluarkan nyanyikan pujian untuk Tuhan
Ingin memulangkan semua dosa-dosa dan rasa kecewa
Terlintas letupan rasa salah terekam di hati
Alam hembuskan nafas yang kadang-kadang panjang
Mengusir semua gulana yang menghampiri
Malam benar-benar pekat tak mampu mendatangkan rembulan
Sebagai harapan mencernakan gulana yang terus datang melintas
Mengapa Malam
Tung Widut
Purnama tak lagi datang
Denting gerimis dan jangkrik malam
Menghiasi pekat
Angin meniup tipis membawa dingin
Melewati celah pintu jendela
Mengisyaratkan peraduan telah siap menerima
Mata yang sudah hampir lekat
Tak lagi mau berjanji menemani malam
Serasa gelap
Sunyi telah meraba bantal yang sudah tertata
Mengajaknya mimpi bersama
Tentang sebuah alur-alur cerita
Datang perlahan dengan seluruh harapan
Doa yang tak sempat terucap tertanam dalam sanubari Beribu telah menyapa
Mengajukan permohonan doa pada sang pencipta
Tasbih Sepertiga Malam
Tung Widut
Pilu yang merundung mengucurkan air mata
Mengalir membasahi pipi yang tak berdosa
Hati yang meronta dengan sebuah kenyataan
Kadang menghujat keadilan yang hanya bisa dinikmati sebagian
Keindahan dunia dengan matahari terbit sempurna
Tak lagi bermakna hanya menunggu gelap yang ada di kelopak
Mata pun enggan untuk terbuka
Terpejam menahan kepedihan
Ketika malam sunyi berada dalam titik sepertiga
Seruan ketus ditanamkan
Hilangkan durhaka kepada sang pencipta
Jemari mulai meraba satu persatu berlian
Menuju Ilahi yang membukakan mata
Menghiba dengan tulus
Mengubah rasa yang sudah menyiksa
Menjadi sebuah tahajud untuk mencipta surga
Tak Bisa Kau Maafkan
Tung Widut
Rasa sesal ku rasa
Saat ini mengingat langkahku yang salah
Matahari telah membenamkan dalam kekuasaannya
Gerimis malam dengan sunyinya
Anganku kembali pada masa itu
Mengingatkan ketika ku pergi
Paham hatimu terejam sembilu
Pemberian maaf terucap dari hati yang paling dalam
Dingin tak bisa kau sembunyikan penuh kecewa
Sekarang hanya melayang dalam lamunan berlumur kesalahan
takkan pisah kulepaskan
Hanya kenangan yang bisa menyatukan hati kita
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar