MENGUNGKAPKAN KEMBALI STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR
MENGUNGKAPKAN KEMBALI STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS
PROSEDUR
KOMPETENSI DASAR
3.19 Menganalisis informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan
tahapan-tahapan dalam teks prosedur berkaitan dengan bidang pekerjaan
4.19 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks prosedur
berkaitan bidang pekerjaan dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tuli
TUJUAN PEMBELAJARAN
Selesai dan saat
pembelajara siswa diharapkan mampu dengan tepat :
1.
menganalisis teks prosedur kompleks
2.
mengedit teks
prosedur kompleks sesuai dengan struktur
3.
mengedit teks
prosedur kompleks sesuai dengan kaidah teks
TEKS
PROSEDUR
Kiat
Berwawancara Kerja
Bagi
perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali kualifkasi calon
pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan posisi yang
ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya
jawab antara pewawancara dengan
calon.
Agar mudah dipahami
oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan jelas. Jaga agar kita tidak
berbicara terlalu cepat atau lambat, atur juga suara agar jelas terdengar.
Suara yang terlalu pelan membuat kita terlihat kurang percaya diri, sementara
suara yang terlalu keras membuat kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang
baik juga menjadi suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara agar kita
dapat memerikan jawaban yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan kembali atau
mencoba mengulangi pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita
sudah benar. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena justru akan
membuat pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut
memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang
agak condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan
si pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara,
karena kontak mata penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara
kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu
menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena
itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan
kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara
yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.
Pada
saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah
mengemas kalimat secara singkat dan terfokus, namun tetap menarik. Kita diharapkan
mampu menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk posisi yang
ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau
pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan atau
rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang tidak profesional.
Selama
wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar
klise, namun jauh lebih baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur,
daripada mencoba mengatakan sesuatu yang menurut kita akan membuat pewawancara
merasa terkesan. Jangan
melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan data
yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data
tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita sendiri
dengan tepat.
Pewawancara biasanya memberikan
kesempatan kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara.
Gunakanlah kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu
kita tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan
pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan
menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai
kita di mata pewawancara.
Calon yang mau
bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi
yang ditawarkan dan juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula
pembicaraan mengenai gaji dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat
yang mampu menentukan nominal gaji yang ia harapkan, karena dianggap dapat
melakukan penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan.
Tentu saja angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk
negosiasi.
Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang baik
saat wawancara, kita telah meninggalkan
kesan yang layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan
pengubahan).
Teks prosedur
adalah Teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus dilaksanakan
dalam melakukan suatu kegiatan sehingga suatu kegiatan itu dapat terlaksana
dengan baik dan berhasil..
Teks prosedur
berfungsi untuk menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan sehingga pekerjaan atau kegiatan
itu dapat terlaksana dengan baik.
Struktur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkahlangkah, dan
penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks.
Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud
berupa pengertian wawancara dan
manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1)
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca
terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf 2-9)
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu
dijalankan dengan baik (paragraf 10)
Aspek kebahasaan
Berikut aspek kebahasaan teks prosedur.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah
(imperatif). Kata
kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan
partikel –lah.
Bentuk dasar |
Imbuhan/Partikel |
Bentukan Kata |
perhati |
-kan |
perhatikan |
pasti |
-kan |
pastikan |
tunjuk |
-kan |
tunjukkan |
cerita |
-kan |
ceritakan |
hindar |
-i |
hindari |
jadi |
-lah |
jadilah |
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang
dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan
digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk
ukuran, jumlah, dan warna.
ponjungsi : atau kata
sambung atau kata hubung adalah kata untuk
menghubungkan kata- kata, ungkapan-ungkapan
atau kalimat-kalimat
dan sebagainya dan tidak untuk
tujuan atau maksud lain.
partikel :
atau kata tugas, kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan
tidak memiliki arti leksikal. Arti suatu kata tugas ditentukan oleh kaitannya
dengan kata lain dalam suatu frasa atau kalimat dan tidak bisa
digunakan secara lepas atau berdiri sendiri.
persuasif : komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Imperatif : imperatif/im·pe·ra·tif/ /impératif/ 1 a bersifat memerintah atau memberi komando;
mempunyai hak memberi komando; bersifat mengharuskan: hukum baru itu kelak harus berwibawa sebagai
kekuatan -- yang harus dihormati; 2 n Ling bentuk
perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau keharusan
melaksanakan perbuatan: pergilah! bantulah!
Sumber
1.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konjungsi_(bahasa)
2.
3.
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/08/rpp-teks-prosedur-32-dan-42.html
Komentar
Posting Komentar