Perbedaan
Sepertiku
Tung Widut
Muali matahari terbit
Otot tulang telah begerak
Menyiapkan kebutuhan keluarga
Seiring rasa hangat sang mentari
Terburu pada setiap waktu
Berlomba dengan jarum jam yang hanya berputar
Aku telah melesat jauh pergi
Menyibak pagi menentang kabut
Menyusuri jalan bersama para pemburu bel sekolah
Sepatu hitam telah teparkir di bawah bangku sekolah
Menanti diskusi dengan materi
Kata demi kata terucap manis
Yang kadang disambut dengan leceh
Rumput dihalam memberi waktu sejenak
Menimati segelas air putih dan sekotak bekal seadanya
Kembali tutur kata terlontar bijak
Dari senyum tulus yang tanpa putus
Perubahan yang membuat bangga
Dari anak didik yang bersemangat menerima
Bila malam menjelang
Dingin ku sungkirkan denga memutar otak
Melengkapi keinginan dengan berderet tulisan
Sebuah karya ku hasilkan
Aku takkan bisa sepertimu
Bercantik wajah dengan gaya orang kaya
Menenteng tas mahal dengan model baju masa kini
Berfoto bersama sejawat yang sehobi
Aku tak bisa
Aku tak mampu mengukuti
Itu bukan jalanku
Aku tak kan memaksa hidupku
Komentar
Posting Komentar