KALIH WELASKU


 

KALEH WELAS KU

Ide cerita dari Deni Caknan 

Penulis skenario Titin watimena

Produksi oleh  Raya Film 

 Ditayangkan di YouTube Denny Caknan

Bekerja sama dengan Raya Films

Pemeran Denny Caknan, Bella Bonita,  Nopek Novianto, Dimas Zainal,  Mak Dahlan. 

Penata busana dan penata rias Oghe Holic,  Rudi manis.

 Rekam suara Adityo Santoso

Penata suara dan penata musik Basuara studio,  Refo dan Fauna

Penata artistik Ferry Anggriawan

Kenapa kamera Samykko,  Gatot Dwi

Penyunting gambar Wawan Setiawan

Asisten sutradara Abdullah Anfal,  Zulfikar,  Aditya 69,  Wisnu

Komedi konsultan Denny Caknan,  Reza Aditya, Lek Dahlan

Co Sutradara Taufik Ismail Adiguna, Wiyanto

Produser Aprizal WS, Rizky Raya di

Eksekutif produser Deni Caknan,  Agung Rahadian,  Fuadin Redy


KALEH WELAS KU  merupakan series album  yang ide ceritanya berasal dari Denny  Caknan. Deni Caknan  yang sedang naik  daun.  Lagu-lagunya  enak didengarkan berbahasa Jawa,  salah satunya lagu KALEH WELAS KU .  Keberhasilan lagu KALEH WELAS KU  dibuat sebuah film yang sampai sekarang sampai  seri ke-4. 


Pada film tersebut diperankan oleh Denny Caknan sendiri  Nopek Novianto,   Dimas Zainal,  dan Mak Damis. Beberapa pendukung lainnya yang dominan dalam cerita tersebut yaitu Pak Agus dan Ayu yang diperankan oleh Bella Bonita sebagai lawan main Deni Caknan.


Pada episode 1 diawali dengan teaser perbincangan antara Ayu dengan Deni.   Ketegangan yang terjadi karena Ayu menuntut komunikasi dalam hubungan.  Tapi Deni merasa komunikasi itu harus dua arah,  kalau satu arah itu namanya khotbah.  Dari teaser ini sudah terlihat bahwa film ini merupakan sebuah film komedi.    Sebenarnya cerita ini sebuah cerita yang penuh dengan perasaan. Perasaan cinta terhadap pacarnya yang mengalami sebuah masa kejenuhan. Akhirnya Ayu sebagai cewek memutuskan hubungan tersebut karena sudah merasa hambar. 

Ayu seorang gadis anak  pengusaha kuliner.  Mempunyai sebuah cafe yang kemudian dikelola oleh Ayu.  Ayu yang sudah  berpikiran modern   mampu menjadikan  kafe berkembang sangat besar.  Selalu diunggah di media sosial,  mengubah penampilan cafe dengan daya masa kini,  dan pelayanan yang sangat memuaskan.  Semua itu juga berkat dukungan dari Deni pacar Ayu. 

Deni seorang pemuda yang bekerja di percetakan Ongko.  keahliannya membuat stiker yang ditempelkan pada bus,  angkot,  warung dan sebagainya membuat Pak Agus sebagai pemilik sangat senang.   Karena orderannya juga meningkat.  

Pak Agus sebagai bos sangat membanggakan kemampuan Deni dalam membuat stiker. Deni bisa diandalkan.  Sehingga Pak Agus mengambil orderan sebanyak-banyaknya dengan pandangan semakin banyak orderan semakin banyak pula uang yang didapat.  Deni yang seorang pekerja keras berusaha untuk memenuhi target yang diberikan bosnya.  Sampai dia jarang berkomunikasi dengan Ayu pacarnya.  Akhirnya aku cinta.  Kejadian itu justru membawa berkah menurut Pak Agus.   Semakin Deny sedih,  akan semakin menghasilkan kata-kata yang indah dan laris untuk  dijual sebagai stiker. 

Pembicaraan antara bos dan anak buah seakan tidak ada batasnya.  Gaya lugu  dan komedi selalu meliputi pembicaraan. Dialog menjadi sangat natural. Hal ini sama juga pembicaraan antara Deni dan teman dua teman kerjanya.   Teman kerja Deni ada Nopek dan Dimas. Ketiga teman ini saat berbicara benar-benar yang komedi.  Walaupun membicarakan pekerjaan.  Mencetak 1000 stiker  dalam satu malam sebuah pekerjaan yang berat.  Namun ketiganya menanggapi dengan pembicaraan yang menimbulkan tawa.


 Kelebihan dari film ini merupakan wujud kreativitas anak-anak muda yang tidak mengandalkan pekerjaan dari orang lain.  Bisa membaca peluang yang baik yaitu dari lagu kali KALEH WELAS KU yang sudah trending menjadi sebuah film.  Media yang digunakan  sangat up to date.  Sudah menggunakan YouTube tidak lagi harus bersaing di bioskop.   Memahami peluang dan  kreativitas ini sangat bagus untuk menjadi contoh para pemuda di Indonesia.

 Segi negatif dari film ini adalah kata-kata yang digunakan . Menggunakan kata-kata yang kasar seperti kowe yang diucapkan kepada Pak Agus atasannya.  Tak sepantasnya bawahan mengatakan seperti itu kepada atasan.   Kepada atasan kata-kata  yang tak pantas diucapkan. 

“Raimu kuwi wes bagus, Tugasmu mek sitok. Goleko duit sing akeh.  Cewek  mesti ono  sing nyangkut ,” kata pak Agus. 

 Kata raimu untuk menyebut kepada bawahan  itu pun merupakan contoh kata-kata yang tidak baik walaupun kepada karyawan. 

Memang  pada kalangan tertentu konten-konten yang menggunakan bahasa yang lugas,  apa adanya sangat diminati oleh para remaja.  Karena  merasa mempunyai kebebasan mengekspresikan diri. Dampaknya remaja sekarang seakan-akan kata-kata kasar yang diucapkan ini adalah sebuah kebenaran.  Sebuah hal yang biasa.  Terbentuklah karakter anak yang berkesan ugal-ugalan,  tidak punya unggah  ungguh,  atau berkarakter tidak baik. 

 Tayangan-tayangan ini seakan-akan mematahkan usaha para guru untuk   mendidik, membimbing  siswa  agar mempunyai karakter yang baik.  Sampai-sampai Kementerian Pendidikan meluncurkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).   Bertujuan membentuk karakter siswa yang lebih baik dalam wadah mata pelajaran tersendiri. 

Memang tidak bisa dipungkiri,  youtuber menggunakan kata-kata itu untuk mencari ciri khas unggahan.  Unggahan yang sangat disukai oleh masyarakat menghasilkan banyak cuan.  

Sebagai orang tua yang mempunyai anak remaja kita harus memberi pandangan kepada mereka bahwa itu hanya sebuah konten belaka.  mendampingi mereka untuk menjelaskan mana kata-kata yang baik  dan kata-kata yang tidak baik. 


Komentar

  1. Jadi ingat pembahasan kata anjir.....
    Pro dan kontra....
    BTW, tentu itu film yang menarik, menjadi pilihan Bu Widut untuk dikupas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lentera Kepiluan

Gadis Senja