Kami Merasa Ikut Berjuang

Aku Merasa Berjuang Tung Widut Dikala gedung masih bisa dihitung dengan jari tangan Menikmati nasi tiwul 3000-an Keikhlasan dari kesederhanaan pikiran Menyadari atas kemampuan Dari siswa yang hanya beberapa gelintir jumlahnya Tak tega saat itu Dari wajah-wajah pencari ilmu yang sesungguhnya Tak mampu ingkar rasanya Melihat semangat membara Mereka ingin menguasai dunia Kami mampu mengantarkan Rela berkorban Kami merasa berjuang Ada nikmat yang tak terkatakan “Kita kaya dari lahir” Candaan yang menusuk hati Memberi pesan ikhlas tak melulu bayaran Kami merasa berjuang bersama Kala mangan enak ngombe leg i menjadi janji Tanpa lembar-lembar uang yang harus dihitung dengan jari Kami tak perlu tanda tangan Seberapapun dengan asas kepantasan Kami ikhlas saat itu Sekarang kami kembali belajar ikhlas Untuk memb...