Sastra, pendidikan yang digeluti orang setiap hari. akan mengukir hidup dalam karya.
Bias Rindu
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Bias Rindu
Tung Widut
Menunggu
Dalam sepi
Sendiri
Rindu datang
Hanya rembulan
Mebiaskan cahaya
Menyamarkan rindu
Ketika tak mampu
Air mata
Doa sebagai akhir
PENIKMAT SENJA Tung Widut Berjajar di halaman depan Santai bersama teman sejawat Menikmati indahnya senja Mengores indah di langit barat Duduk sendirian terpaku Melayangkan angan kepada pencipta Keindahan yang tak bisa didustakan Sore yang indah Jingga menemani angin semilir menerpa dedaunan Tersa segar tak bisa digambarkan Senja tak bosan dinikmati sepanjang hayat Berlaksa cerita tentang senja Tak ada jeda lekang yang menghapusnya Selalu ada dalam ketakjuban Sinar semburat jingga Menghilangkan segala luka di dada .
What's Turonggo Seto Tung Widut Menutup bulan Agustus desa Kolomayan dengan pagelaran ketoprak. Pagelaran ini merupakan penutup serangkaian acara selama tiga hari. Hari pertama pembukaan bazar dengan parade sholawat. Malam kedua pagung gembira. Minggu pagi tanggal 31 Agustus 2025 mulai pagi jalan sehat keliling desa. Sore diawali dengan tari dan campursari. Diakhiri ketoprak. Ketoprak ini persembahan gabungan sanggar KRIDO MANUNGGAL pimpinan Ki Sukro Bawono dengan kelompok tani Barokah Rahayu Kolomayan . Malam ini ketoprak kelompok tani membawakan lakon Dewi Songgo Langit. Cerita tentang Dewi Songgolangit yang mengadakan sayembara. Dia akan bersedia menikah jika permintaan Turonggo Seto dipenuhi. Turonggo Seto sebuah tarian yang melambangkan kuda, dibawakan oleh 17 penari laki-laki, terdiri dari satu panglima dan 16 prajurit. Tarian ini di wil...
REKAYASA HIDUP Tung Widut Nafas tertur telah diberikan Jangan pernah mendustai derap setiap hembusan Bukan menyucikan diri daro tong sampah tanpa cuitan Hanya seonggok harapan yang bisa memenggal keingginan Pandanglah hidup dengan hati terdalam Ada sebagian yang bukan nafasmu Akan menjadi racun pada setiap tutur kata Kebohongan membunuhmu pelan Soal dosa jangan pernah dihitung Bukan ahli surga yang merindukan nirwana Jalam terang pun tak luput sandungan Apalagi meraup dengan tangan kotor yang dusta Terlalu angkuh utnuk hidup sendiri Sedang Tuhan tak memberi langsung dari tangaNya Perantara orang yang kau anggap bodohpun bisa Doa yag kau ucap dengan mukena putih Masih banyak pengharapan dari selaksa berperih hati Jangan harap bermanis untuk menggangkatmu Mejadi seorang penguasa yang menindas dengan kata halus Luka hati yang disarakan Memaknai ucapan ungkap suara hati Maafkan bila kata me...
Komentar
Posting Komentar