Puisi
Rindu Itu Masih Ada
Tung Widut
Bertahun sudah
Bulan dan bintang tinggal kenangan
Tertutup oleh cerita cinta
Sebersit datang cahaya
Kala kembali melewati tempat kenangan
Sinar sebersit kembali ada
Dulu
Dulu sekali
Ketika masih muda
Teronce cerita cinta antara kita
Yang tertoreh dalam hidup yang terkenang sekarang
Baru menyadari
Indahnya ketika itu
Saling diam tanpa kata suka
Saling senyum tanpa kata cinta
Saling setia tanpa janji terucap
Saling rindu tanpa disadari
Begitu saja cerita itu sirna
Kala jalan yang kita tempuh telah berbeda
Tanpa kata putus semua berlalu
Tanpa perpisahan saling jauh
Tanpa kata akhir kita pergi
Semua berlalu bersama waktu
Kini kenangan kembali datang
Tanpa kau
Tanpa pula bertemu
Tanpa nyata
Semua hanya angan sepihak
Bagamana kabarmu
Dimanakah kamu
Sedang apakah kamu
Bagamana ceritamu
Aku hanya berhak betanya dalam hatiku
Tanpa kau
#07122022
Akankah Rindu Terbayar
Tung Widut
Rindu sejuta rindu
Ingin tercurah saat kapan bertemu
Terpendam redam tersemat dalam lubuk hati
Pengharapan setiap detik yang ada
Saat tanda-tanda ada
Diberi dengan sandi kata
Doa waktu kan segera tiba
Maunya
Waktu yang ada hanya menghitung
Semoga cepat berlalu hari yang tak berguna
Akan datang hari yang dijanjikan
Rasannya semakin tak sabar menanti
Rasanya ingin lari
Menjemput hari dan janji
Ingin rasanya melipakan waktu penantian
Semenit setahun terasa
Hari
Tepati janjinya
Rindu sudah tak tertahan
#09122022
Penuhi Janjimu
Tyng Widut
Sekali lagi aku bilang rindu
Menggebu ingin surnakan waktu menunggu
Hanya kedatanganmu dihadapanku yang selalu kutunggu
Jangan lagi hanya janji
Yang kau beri dihati ini
Aku tak sanggup lagi berlama menanti
Rinduku makin menggebu di sini
Kata tundamu seakan mengisingkan harapanku
Yang telah menunggu sepanjang waktu
Datanglah untukku
Jangan abaikanku
Harapanku sirna hari ini
Bukan berarti aku parah sampai disini
Nanti sampai esok terus menanti
Menanti takkan henti
#10122022
Menunggumu
Tung Widut
Tak jemu sepanjang waktu
Sendiri berdiam dalam sepi
Menikmati kicau burung yang serasa bisu
Indahnya alam yang semakin kelam
Menunggumu sebuah rindu yang selalu menggebu
Siang terasa gelap
Matahari tertutup wajah senyumu
Membuat semakin kelabu
Menyelelimuti kalbu
Malam bintang bertabur kelam
Suara jengkerik sepi terdengar
Terhalang kata indahmu kala itu
Yang selalu terngiang ditelingaku
Menunggu sebuah waktu
Yang datang perlahan terasa semakin jauh
Setahun terasa dalam sehari
Menunggu kejemuan abadi
Komentar
Posting Komentar